HUBUNGAN ANTARA STRATEGI COPING DENGAN KECENDERUNGAN POST-POWER SYNDROME PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) MENJELANG PENSIUN

PNS mejelang pensiun rentan terpapar oleh sumber stress yang muncul pada saat menjelang pension. Hal tersebut berpotensi menimbulkan simptom postpower syndrome baik berupa fisik maupun psikis. Stress menyebabkan permasalahan baik secara psikologis maupun fisik. Efek berbahaya dari stres dapat di...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FIRDAUSY ASMI RAMADHANI, 111311133172
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/71629/1/KKB%20KK-2%20Psi.26-18%20Ram%20h%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/71629/2/KKB%20KK-2%20Psi.26-18%20Ram%20h%20SKRIPSI.pdf
http://repository.unair.ac.id/71629/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:PNS mejelang pensiun rentan terpapar oleh sumber stress yang muncul pada saat menjelang pension. Hal tersebut berpotensi menimbulkan simptom postpower syndrome baik berupa fisik maupun psikis. Stress menyebabkan permasalahan baik secara psikologis maupun fisik. Efek berbahaya dari stres dapat dieliminir apabila diatasi dengan baik. Menurut Folkman (1997 dalam Kholsa 2006) hal tersebut dapat dicapai dengan mengubah pemikiran dan perilaku untuk mengatasi kesulitan (emotion focused coping) atau dengan mengelola masalah yang mendasari tekanan (problem focused coping) pada konteks situasi stress. Penelitian ini dilakukan pada 41 partisipan PNS menjelang pensiun 1-2 tahun. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Alat ukur yang digunakan adalah BRIEF Cope oleh Carver dan post-power syndrome oleh Ahmad (2013) yang telah menyusun dan menguji reliabilitas sebesar 0,945. Analisis data yang digunakan untuk menguji hubungan antara strategi coping dan kecenderungan post-power syndrome dalam penelitian ini adalah Sprearman’s Rho. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara strategi coping dan kecenderungan post-power syndrome, dengan nilai signifikansi problem focused coping dengan koefisien korelasi sebesar -0,471 serta signifikansi sebesar 0,002 dan emotion focused coping dengan koefisien korelasi sebesar -0,335 serta signifikansi sebesar 0,032.