SISTEM AKUISISI DATA SINYAL SUARA PARU BERBASIS LABVIEW

• Main Author: NIKKI SAKSI SEJATI, 081117011
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian
• Published: 2018
• Subjects: T175-178 Industrial research. Research and development; T60-60.8 Work measurement. Methods engineering
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/71666/1/ABSTRAK_ST.T.12%2018%20Sej%20s.pdf; http://repository.unair.ac.id/71666/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Paru-paru merupakan organ tubuh sebagai proses respirasi atau pertukaran karbondioksida dengan oksigen. Kondisi udara yang memburuk dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru, sehingga menyebabkan sistempernafasan tidak berjalan dengan baik. Jika kondisi tersebeut tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan kematian. Salah satu metode untuk mediagnosis disfungsi paru adalah auskultasi. Metode tersebut dilakukan dengan cara mendengarkan suara paru melalui stetoskop, akan tetapi metode ini cenderung subjektif karena pemeriksaan sangat bergantung pada kepekaan telinga, keahlian pengguna, dan pengalaman pengguna. Gangguan interpretasi klinis ini disebabkan karena suara paru bertumpuk dengan suara jantung dan gangguan suara dari dalam tubuh. Suara paru memiliki rentang frekuensi 20 Hz- 1000 Hz, sedangkan jantung ada pada rentang frekuensi 20 Hz- 400 Hz. Maka untuk mengetahui ciri sinyal paru tanpa noise diperlukan metode yang tepat. Pada penelitian ini ditujukan untuk merancang sistem akuisisi data sinyal suara paru berbasis LabVIEW. Data akuisisi suara paru diperoleh dari auskultasi suara paru menggunakan stetoskop elektronik yang kemudian difilter menggunakan filter digital orde 4. Selanjutnya sinyal diubah dari domain waktu kedalam bentuk domain frekuensi menggunakan Short Time Fourier Transform (STFT) dan Wavelet Transform untuk memisahkan sinyal suara paru dan sinyal jantung yang kemudian ditampilkan dalam bentuk spectrogram dan scalogram agar dapat diketahui ciri dari snyal suara paru tersebut. Berdasarkan pengolahan sinyal tersebut diperoleh hasil bahwa suara paru memiliki range frekuensi 300-1800 Hz. Hal ini tersebut juga menyatakan bahwa transformsi wavelet dan short time fourier transform yang ditampilkan dalam spectrogram dan scalogram dapat digunakan untuk proses pemisahan suara paru terdistorsi suara jantung dan mengetahui ciri sinyal suara paru.