HUBUNGAN ANTARA FUNGSI DIASTOLIK (WALL MOTION SCORE INDEX , LEFT ATRIAL VOLUME INDEX ) DAN FUNGSI SISTOLIK ( EJECTION FRACTION, E/E’) DENGAN KEJADIAN GAGAL JANTUNG SECARA KLINIS PADA PASIEN SINDROMA KORONER AKUT

Latar Belakang : Di seluruh dunia, morbiditas dan mortalitas terkait SKA masih cukup tinggi.Sekitar setengah dari seluruh sebab kematian oleh karena penyakit kardiovaskular disebabkan SKA. pasien SKA yang memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi gagal jantung diharapkan dapat teridentifikasi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Armyta Galuh, NIM011228136303
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/71680/1/PPDS.JP.%2010-18%20Gal%20h%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/71680/2/PPDS.JP.%2010-18%20Gal%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/71680/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang : Di seluruh dunia, morbiditas dan mortalitas terkait SKA masih cukup tinggi.Sekitar setengah dari seluruh sebab kematian oleh karena penyakit kardiovaskular disebabkan SKA. pasien SKA yang memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi gagal jantung diharapkan dapat teridentifikasi secara dini serta mendapatkan perhatian yang lebih sehingga angka kejadian gagal jantung paska SKA dapat ditekan.. Pengukuran fungsi ventrikel kiri dari ekokardiografi dipergunakan untuk menilai fungsi sistolik, diastolik dan global ventrikel kiri. Diantara beberapa parameter fungsi sistolik yang umum dinilai dari ekokardiografi antara lain adalah ejeksi fraksi, wall motion score index (WMSI). Sedangkan parameter - parameter fungsi diastolik antara lain decceleration time (dt), rasio E/A, rasio E/E’, LAVI . Hal ini pada akhirnya diharapkan akan dapat menurunkan morbiditas, mortalitas, tingginya biaya hospitalisasi, dan dampak ekonomi akibat hilangnya produktivitas kerja akibat gagal jantung paska SKA Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan LAVI, EF (Ejection fraction), WMSI serta E/e’ terhadap kejadian kardiovaskular berupa gagal jantung pada pasien SKA Metode : Penelitian berupa penelitian Jenis penelitian digunakan analitik observasional dengan rancangan kohort prospektif pada 32 pasien SKA, dengan pengamatan untuk menjelaskan apakah ada hubungan antara LAVI, WMSI, E/e’ dan EF dengan kejadian gagal jantung pada pasien sindrom koroner akut. Akan dilakukan penilaian resiko relative gangguan fungsi sistolik dan diastolik terhadap kejadian gagal jantung. Hasil analisa regresi logistic: • Terdapat pengaruh positif signifikan antara EF dengan kejadian gagal jantung. Nilai Odds ratio (Exp (B)) dari regresi logistic pada variabel EF sebesar 1,235 memberi arti bahwa pasien dengan nilai rasio EF yang lebih besar tidak akan mengalami gagal jantung sebesar 1,235 kali dibandingkan pasien dengan nilai rasio EF yang lebih kecil. • Terdapat pengaruh negatif signifikan antara WMSI dengan kejadian gagal jantung. Nilai Odds ratio (Exp (B) dari regresi logistic pada variabel WMSI sebesar 0,0001. Artinya peluang pasien dengan WMSI yang lebih besar akan cenderung mengalami gagal jantung. • Variabel LAVI dihasilkan pengaruh dengan arah negatif dan nilai p-value sebesar 0,504. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh negatif signifikan antara LAVI dengan kejadian gagal jantung. • Variabel E/e’ dihasilkan pengaruh dengan arah negatif dan nilai p-value sebesar 0,049. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan antara E/e’ dengan kejadian gagal jantung. Artinya peluang pasien dengan E/e’ yang lebih besar akan cenderung mengalami gagal jantung. Kesimpulan : terdapat pengaruh negatif signifikan antara E/e’, WMSI dengan kejadian gagal jantung, dan pengaruh positif signifikan antara EF dengan kejadian gagal jantung. Bahwa tidak terdapat pengaruh negatif signifikan antara LAVI dengan kejadian gagal jantung.