ECOLOGICAL IMPERIALISM REPRESENTATION IN THE LORAX FILM

Manusia tidak bisa hidup tanpa alam, dan selama berabad-abad manusia hidup dengan memanfaatkan alam. Dalam hal ini, alam tidak sama seperti berabad-abad yang lalu. Alam memiliki begitu banyak kerusakan dan telah dieksploitasi oleh manusia yang berpikir mereka memiliki alam. Penelitian ini bertujuan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PATRICIA LIANA, 121311233083
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
English
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/71705/1/ABSTRAK_FS.BE.60%2018%20Lia%20e.pdf
http://repository.unair.ac.id/71705/2/FULLTEXT_FS.BE.60%2018%20Lia%20e.pdf
http://repository.unair.ac.id/71705/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
English
Description
Summary:Manusia tidak bisa hidup tanpa alam, dan selama berabad-abad manusia hidup dengan memanfaatkan alam. Dalam hal ini, alam tidak sama seperti berabad-abad yang lalu. Alam memiliki begitu banyak kerusakan dan telah dieksploitasi oleh manusia yang berpikir mereka memiliki alam. Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang imperialisme ekologi dalam film animasi The Lorax oleh Chris Renaud. Studi ini menganalisis bagaimana imperialisme ekologis diwakili melalui film The Lorax dan karakternya. Ekokritisme poskolonial oleh Huggan dan Tiffin akan digunakan sebagai teori utama dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dimana data diambil dari film animasi yang disutradarai oleh Chris Renaud yang berjudul The Lorax, jurnal, dan penelitian yang sesuai untuk analisis dan menggunakan pendekatan ekokritisme poskolonial. Studi ini menemukan bahwa film The Lorax telah menggambarkan beberapa krisis ekologis nyata yang terjadi di dunia ini dan juga krisis hak asasi manusia. Melalui cerita dan karakter-karakternya, film The Lorax menggambarkan kerusakan yang sebenarnya terjadi pada alam dalam dunia nyata dan bagaimana hal itu terjadi karena manusia. Studi ini juga menemukan bahwa manusia tidak hanya mampu membahayakan dan menghancurkan alam tetapi juga mengancam kehidupan sesama manusia dan lingkungan mereka.