KORUPSI POLITIK DAERAH: Studi Jejaring Politik, Politik Nepotisme dan Perlawanan Rakyat dalam Pemilihan Kepala Daerah
Penerapan pemilihan kepala daerah langsung dimaksudkan untuk meningkatkan legitimasi kepala daerah. Namun demikian, ternyata tercemari oleh berbagai bentuk korupsi politik. Banyak pemilihan kepala daerah tidak hanya diwarnai dengan praktik politik uang, tetapi juga ditandai oleh praktik-praktik p...
Saved in:
Summary: | Penerapan pemilihan kepala daerah langsung dimaksudkan untuk meningkatkan legitimasi
kepala daerah. Namun demikian, ternyata tercemari oleh berbagai bentuk korupsi politik.
Banyak pemilihan kepala daerah tidak hanya diwarnai dengan praktik politik uang, tetapi
juga ditandai oleh praktik-praktik politik kolusionisme, politik dinasti, dan politik nepotisme.
Kalau praktik politik uang telah menggejala saat kepala daerah dipilih oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), maka praktik politik kolusionis, politik dinasti, dan politik
nepotisme, misalnya pencalonan istri kepala daerah petahana, lebih menggejala dalam
pemilihan kepala daerah secara langsung.
Setelah mempertimbangkan arti penting kajian penyalahgunaan kewenangan dalam politik
lokal di Indonesia, baik secara teori maupun praktik, penelitian ini mengajukan tiga
permasalahan: Bagaimanakah para aktor individual dan kolektiva membangun dan
menggunakan jejaring untuk praktik politik nepotisme daerah? Bagaimanakah para aktor
individual dan kolektiva melakukan praktik politik nepotisme daerah? Bagaimanakah warga
masyarakat menunjukkan perlawanan terhadap praktik politik nepotisme daerah?
Diskursus teoretik terkait demokrasi lokal, perilaku politik, jejaring politik, korupsi politik,
politik nepotisme, disafeksi politik, dan perlawanan rakyat terlebih dulu dibahas, tidak untuk
diuji sebagainmana dalam tradisi kajian positivistik, tetapi digunakan sebagai cara untuk
meningkatkan kepekaan teoretik, yang membantu peneliti dalam mengamati, memilah,
mengelompokkan, dan menganalisis fenomena politik nepotisme dalam pemilihan kepala
daerah. |
---|