NYALI KARYA PUTU WIJAYA DALAM PERSPEKTIF KEKERASAN SIMBOLIK PIERRE BOURDIEU: SEBUAH KAJIAN HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR
Karya sastra selama ini dipelajari secara otonom dan terlepas dari kejadian politik masanya. Karya sastra yang di antaranya mengangkat masalah politik dianggap tidak berguna karena tidak dapat dipertanggungjawabkan. Padahal, karya sastra membidik kenyataan (masalah politik) secara berbeda. Bebera...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/71847/1/ABSTRAK_Dis.S.03%2018%20Set%20n.pdf http://repository.unair.ac.id/71847/2/FULLTEXT_Dis.S.03%2018%20Set%20n.pdf http://repository.unair.ac.id/71847/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
id |
id-langga.71847 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.718472018-04-16T21:27:15Z http://repository.unair.ac.id/71847/ NYALI KARYA PUTU WIJAYA DALAM PERSPEKTIF KEKERASAN SIMBOLIK PIERRE BOURDIEU: SEBUAH KAJIAN HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR Adi Setijowati, 091170407 HM481-554 Theory. Method. Relations to other subjects HM831-901 Social change Karya sastra selama ini dipelajari secara otonom dan terlepas dari kejadian politik masanya. Karya sastra yang di antaranya mengangkat masalah politik dianggap tidak berguna karena tidak dapat dipertanggungjawabkan. Padahal, karya sastra membidik kenyataan (masalah politik) secara berbeda. Beberapa waktu yang lalu karya sastra dibaca dengan cara mengungkap kebenaran mendekati kebenaran pengarang/penulis, sedangkan saat ini dibaca dengan teori yang berpusat pada pencarian makna yang dikemukakan oleh diri sendiri sebagai pembaca. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah metode kualitatif berdasarkan pembacaan Kekerasan Simbolik Pierre Bourdieu dan dinterpretasi lewat hermeneutika Paul Ricoeur (Fenomenologi Eksistensial), yang mendasarkan diri pada peran seni pemahaman untuk memberikan tempat kepada refleksi politik berupa etika politik. Novel Nyali karya Putu Wijaya merupakan ciri dasariah keberadaan manusia di dunia sejarawi dan terbatas ini. Konsep Ricoeur dimanfaatkan untuk menginterpretasi teks lewat apropriasi/pemahaman diri. Pemikiran hermeneutika Paul Ricoeur mengenali tantangan pokok refleksi filsafat tentang unsur-unsur dasariah pengalaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nyali merupakan karya Putu Wijaya yang memenuhi syarat sebagai teks dan fiksi politik, yang berarti memenuhi syarat sebagai wacana politik. Nyali menanggapi pergantian kekuasaan pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru. Nyali menyoroti tokoh Kropos dari perjalanannya menjadi tentara sebagai Kopral yang menunjukkan kesetiaannya yang luar biasa pada atasan dan korpsnya. Dalam teks Nyali didapat proposisi kekerasan simbolik tentara berupa indoktrinasi, kepatuhan, dibohongi, strategi penguasaan, komando dari tentara yang berpangkat tinggi ke pangkat yang lebih rendah. Refleksi kritis dan etika politik dari teks berupa refleksi keseharian warga yang menurun militer. Kehadiran militer telah sampai pada ranah individu dan sosial terutama dalam konsep keamanan. Hal tersebut memperlemah dalam menghadapi kekerasan simbolik yang membuat warga hilang kekritisannya. Kehilangan kekritisan tersebut dapat menyebabkan warga negara apatis atau sebaliknya, gampang digiring ke wacana publik yang berkembang di masyarakat tanpa mempertimbangkan akal sehat. 2018 Thesis NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/71847/1/ABSTRAK_Dis.S.03%2018%20Set%20n.pdf text id http://repository.unair.ac.id/71847/2/FULLTEXT_Dis.S.03%2018%20Set%20n.pdf Adi Setijowati, 091170407 (2018) NYALI KARYA PUTU WIJAYA DALAM PERSPEKTIF KEKERASAN SIMBOLIK PIERRE BOURDIEU: SEBUAH KAJIAN HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR. Disertasi thesis, Universitas Airlangga. http://lib.unair.ac.id |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
country |
Indonesia |
collection |
UNAIR Repository |
language |
Indonesian Indonesian |
topic |
HM481-554 Theory. Method. Relations to other subjects HM831-901 Social change |
spellingShingle |
HM481-554 Theory. Method. Relations to other subjects HM831-901 Social change Adi Setijowati, 091170407 NYALI KARYA PUTU WIJAYA DALAM PERSPEKTIF KEKERASAN SIMBOLIK PIERRE BOURDIEU: SEBUAH KAJIAN HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR |
description |
Karya sastra selama ini dipelajari secara otonom dan terlepas dari kejadian
politik masanya. Karya sastra yang di antaranya mengangkat masalah politik
dianggap tidak berguna karena tidak dapat dipertanggungjawabkan. Padahal,
karya sastra membidik kenyataan (masalah politik) secara berbeda. Beberapa
waktu yang lalu karya sastra dibaca dengan cara mengungkap kebenaran
mendekati kebenaran pengarang/penulis, sedangkan saat ini dibaca dengan teori
yang berpusat pada pencarian makna yang dikemukakan oleh diri sendiri sebagai
pembaca.
Metode yang dipakai dalam penelitian adalah metode kualitatif
berdasarkan pembacaan Kekerasan Simbolik Pierre Bourdieu dan dinterpretasi
lewat hermeneutika Paul Ricoeur (Fenomenologi Eksistensial), yang mendasarkan
diri pada peran seni pemahaman untuk memberikan tempat kepada refleksi
politik berupa etika politik. Novel Nyali karya Putu Wijaya merupakan ciri
dasariah keberadaan manusia di dunia sejarawi dan terbatas ini. Konsep Ricoeur
dimanfaatkan untuk menginterpretasi teks lewat apropriasi/pemahaman diri.
Pemikiran hermeneutika Paul Ricoeur mengenali tantangan pokok refleksi filsafat
tentang unsur-unsur dasariah pengalaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nyali merupakan karya Putu Wijaya
yang memenuhi syarat sebagai teks dan fiksi politik, yang berarti memenuhi
syarat sebagai wacana politik. Nyali menanggapi pergantian kekuasaan
pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru. Nyali menyoroti tokoh Kropos dari
perjalanannya menjadi tentara sebagai Kopral yang menunjukkan kesetiaannya
yang luar biasa pada atasan dan korpsnya. Dalam teks Nyali didapat proposisi
kekerasan simbolik tentara berupa indoktrinasi, kepatuhan, dibohongi, strategi
penguasaan, komando dari tentara yang berpangkat tinggi ke pangkat yang lebih
rendah. Refleksi kritis dan etika politik dari teks berupa refleksi keseharian warga
yang menurun militer. Kehadiran militer telah sampai pada ranah individu dan
sosial terutama dalam konsep keamanan. Hal tersebut memperlemah dalam
menghadapi kekerasan simbolik yang membuat warga hilang kekritisannya.
Kehilangan kekritisan tersebut dapat menyebabkan warga negara apatis atau
sebaliknya, gampang digiring ke wacana publik yang berkembang di masyarakat
tanpa mempertimbangkan akal sehat. |
format |
Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
author |
Adi Setijowati, 091170407 |
author_facet |
Adi Setijowati, 091170407 |
author_sort |
Adi Setijowati, 091170407 |
title |
NYALI KARYA PUTU WIJAYA DALAM PERSPEKTIF KEKERASAN SIMBOLIK PIERRE BOURDIEU: SEBUAH KAJIAN HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR |
title_short |
NYALI KARYA PUTU WIJAYA DALAM PERSPEKTIF KEKERASAN SIMBOLIK PIERRE BOURDIEU: SEBUAH KAJIAN HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR |
title_full |
NYALI KARYA PUTU WIJAYA DALAM PERSPEKTIF KEKERASAN SIMBOLIK PIERRE BOURDIEU: SEBUAH KAJIAN HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR |
title_fullStr |
NYALI KARYA PUTU WIJAYA DALAM PERSPEKTIF KEKERASAN SIMBOLIK PIERRE BOURDIEU: SEBUAH KAJIAN HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR |
title_full_unstemmed |
NYALI KARYA PUTU WIJAYA DALAM PERSPEKTIF KEKERASAN SIMBOLIK PIERRE BOURDIEU: SEBUAH KAJIAN HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR |
title_sort |
nyali karya putu wijaya dalam perspektif kekerasan simbolik pierre bourdieu: sebuah kajian hermeneutika paul ricoeur |
publishDate |
2018 |
url |
http://repository.unair.ac.id/71847/1/ABSTRAK_Dis.S.03%2018%20Set%20n.pdf http://repository.unair.ac.id/71847/2/FULLTEXT_Dis.S.03%2018%20Set%20n.pdf http://repository.unair.ac.id/71847/ http://lib.unair.ac.id |
_version_ |
1681149963707351040 |