PENGARUH POLA MAKAN ANAK USIA 3-5 TAHUN TERHADAP KEJADIAN EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC)

Latar belakang. Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu komponen dari kesehatan secara umum dan juga merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan anak. Para orangtua sering memberikan pola makan yang tidak tepat, yaitu makanan dan minuman yang mengandung gula. Early Childhood Caries (ECC) m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RENIE KUMALA DEWI, 021518046303
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/71964/1/PPDGS.PGA.%2001-18%20Dew%20p%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/71964/2/PPDGS.PGA.%2001-18%20Dew%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/71964/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar belakang. Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu komponen dari kesehatan secara umum dan juga merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan anak. Para orangtua sering memberikan pola makan yang tidak tepat, yaitu makanan dan minuman yang mengandung gula. Early Childhood Caries (ECC) merupakan masalah kesehatan gigi paling utama terjadi yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan gigi anak. Tujuan. Untuk mengetahui pengaruh pola diet makanan anak dengan kejadian ECC, dengan tujuan khususnya yaitu (a) Mengetahui hubungan antara pola makan utama anak usia 3-5 tahun dengan kejadian ECC. (b) Mengetahui hubungan antara pola makan tambahan anak usia 3-5 tahun dengan kejadian ECC. (c) Mengetahui hubungan antara pola makan suplemen anak usia 3-5 tahun dengan kejadian ECC. Metode Penelitian. Penelitian yang digunakan adalah observasional analitik, dengan desain penelitian “Cross Sectional Study” dengan subyek penelitian sebanyak 100 orang yang terdiri dari Ibu/pengasuh dan anak usia 3-5 tahun. Penelitian dilakukan dengan mewawancarai responden (Ibu/pengasuh) dengan mengunakan lembar kesioner serta form Recall 24 jam & form FFQ kemudian melihat kondisi rongga mulut anak dan mengklasifikasikan sesuai keparahan ECC menurut Zafar et al (2009). Data dianalisis dengan analisis statistik melalui dengan uji spearment. Nilai p dianggap bermakna apabila p < 0,05. Hasil. Terdapat hubungan yang tidak signifikan (p=0,801) antara frekuensi makan utama dengan kejadian ECC. Tidak terdapat hubungan yang tidak signifikan (p=0,513) antara makan tambahan dengan kejadian ECC. Terdapat hubungan yang signifikan (p=0,003) antara konsumsi suplemen dengan kejadian ECC.