Nilai Fractional Anisotropy dan Mean Diffusivity pada Stenosis Kanalis Servikalis Degeneratif Grade II
Latar Belakang : Stenosis kanalis servikalis degeneratif (SKSD) adalah penyakit degeneratif yang ditandai dengan stenosis kanalis spinalis pada bagian servikal, yang dibagi menjadi tiga melalui pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) sekuens T2 weigthed image (T2WI). Temuan MRI untuk SKSD gr...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/72295/1/PPDS.R.%2001-18%20Cen%20n%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/72295/2/PPDS.R.%2001-18%20Cen%20n.pdf http://repository.unair.ac.id/72295/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Latar Belakang : Stenosis kanalis servikalis degeneratif (SKSD) adalah penyakit
degeneratif yang ditandai dengan stenosis kanalis spinalis pada bagian servikal,
yang dibagi menjadi tiga melalui pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging
(MRI) sekuens T2 weigthed image (T2WI). Temuan MRI untuk SKSD grade II
berupa deformitas medula spinalis tanpa disertai sinyal hyperintense. Deformitas
disertai sinyal hyperintense dikategorikan dalam SKSD grade III. Sinyal
hyperintense ini menggambarkan kerusakan sel yang irreversible, namun
penelitian Kang (2011) menyatakan bahwa tidak terdapat korelasi antara
pembagian stenosis dengan gejala klinis. Hal ini berarti diperlukan parameter baru
dalam deteksi dini kerusakan sel medula spinalis. Hipotesa penelitian ini adalah
nilai fractional anisotropy (FA) dan mean diffusivity (MD) pada sekuens diffusion
tensor imaging (DTI) dapat digunakan untuk deteksi dini kerusakan sel sebelum
munculnya sinyal hyperintense pada T2WI.
Objektif : Tujuan dari penelitian ini membuktikan adanya penurunan nilai
fractional anisotropy (FA) dan peningkatan nilai mean diffusivity (MD) pada
pasien SKSD grade II level paling proximal dibandingkan level C1-2
Metode : Dua puluh satu pasien dengan gejala neurologis SKSD grade II
dilakukan pemeriksaan MRI servikal dengan sekuens DTI 15-direction.
Pengukuran nilai FA dan MD pada potongan axial untuk setiap pasien di level
SKSD grade II paling proximal dan level C1-2. Wilcoxon rank sump test
digunakan untuk menganalisa perbandingan nilai FA dan Paired t-test digunakan
untuk perbandingan nilai MD.
Hasil : Terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai FA (p = 0,00) dan nilai MD
(p = 0,00) pada level SKSD grade II paling proximal dibandingkan level C1-2.
Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan nilai FA
dan peningkatan nilai MD pada level SKSD grade II paling proximal
dibandingkan level C1-2 |
---|