PEMBERITAAN BONEK OLEH JAWA POS DI ERA PASCA KEPEMILIKAN PERSEBAYA OLEH PT JAWA POS

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana Jawa Pos memuat pemberitaan mengenai Bonek di era pasca kepemilikan Persebaya oleh PT Jawa Pos. Penelitian ini menjadi menarik untuk dilakukan, karena Jawa Pos memiliki sejarah kedekatan panjang dengan Persebaya dan Bonek serta telah lama...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nourma Vidya Primantika, 071411533003
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/72445/1/ABSTRAK_Fis.K.58%2018%20Pri%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/72445/2/FULLTEXT_Fis.K.58%2018%20Pri%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/72445/3/JURNAL_Fis.K.58%2018%20Pri%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/72445/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana Jawa Pos memuat pemberitaan mengenai Bonek di era pasca kepemilikan Persebaya oleh PT Jawa Pos. Penelitian ini menjadi menarik untuk dilakukan, karena Jawa Pos memiliki sejarah kedekatan panjang dengan Persebaya dan Bonek serta telah lama memiliki kecenderungan keberpihakan pada keduanya. Karena itulah, setelah Jawa Pos resmi menjadi pemegang saham terbesar Persebaya sejak tanggal 7 Februari 2017, adanya kemungkinan Jawa Pos memuat pemberitaan-pemberitaan positif mengenai Bonek menjadi meningkat. Apalagi, selama ini Bonek masih dikenal memiliki citra kurang baik di tengah masyarakat. Hal ini tentunya menimbulkan asumsi bahwa Jawa Pos akan memanfaatkan peran dan power-nya sebagai media massa untuk menciptakan citra Bonek yang lebih positif. Untuk mengetahui bagaimana Jawa Pos memberitakan mengenai Bonek di era pasca kepemilikan, peneliti menggunakan metode analisis framing milik Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Selain itu, peneliti juga menggunakan beberapa tinjauan pustaka yakni suporter sebagai kelompok sosial dalam dunia sepakbola, media massa sebagai pembentuk citra dan opini publik, serta media massa dan olahraga. Untuk meneliti pemberitaan di era pasca kepemilikan, peneliti melakukan analisa terhadap rubrik Salam Satu Nyali. Karena rubrik ini merupakan rubrik khusus yang terbit di era pasca kepemilikan, dan berfokus membahas berbagai hal mengenai Bonek. Dari hasil analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa lewat rubrik Salam Satu Nyali, Jawa Pos berusaha konsisten mem-framingkan sisi-sisi positif mengenai Bonek di era pasca kepemilikan. Baik itu melalui struktur sintaksis (headline, lead, kutipan narasumber, dll), struktur skrip (5W + 1H), struktur tematik (paragraf dan hubungan antar kalimat), maupun struktur retoris (gambar, grafik, frasa, dll) pembaca seolah diyakinkan jika Bonek yang dulu identik dengan stigma negatif kini telah jauh berubah. Cara yang dilakukan untuk meyakinkan pembaca bahwa Bonek telah berubah pun sangat variatif dan terus berkembang seiring lamanya periode kepemilikan. Baik itu di era awal kepemilikan, era persiapan dan awal Liga 2, era berjalannya Liga 2, hingga era akhir Liga 2, Jawa Pos teramati mem-framing kan sisi positif Bonek dengan cara yang berbeda-beda.