PENJARA YANG TIDAK MENJERAKAN (Studi Tentang Kehidupan Narapidana Residivis pada Lembaga Pemasyarakatan di Jakarta)

Tingkat kriminalitas dalam masyarakat terus meningkat, salah satu penyebabnya ialah terdapat kesulitan untuk memberantas kejahatan di era sekarang ini. Seorang narapidana yang mengulangi tindak kejahatannya dan tidak merasakan efek jera dapat disebut dengan residivis, yaitu narapidana yang mempunyai...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FARISA DAFFANUR, 071411433006
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/72468/1/ABSTRAK_Fis.S.28%2018%20Daf%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/72468/2/FULLTEXT_Fis.S.28%2018%20Daf%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/72468/3/JURNAL_Fis.S.28%2018%20Daf%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/72468/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Tingkat kriminalitas dalam masyarakat terus meningkat, salah satu penyebabnya ialah terdapat kesulitan untuk memberantas kejahatan di era sekarang ini. Seorang narapidana yang mengulangi tindak kejahatannya dan tidak merasakan efek jera dapat disebut dengan residivis, yaitu narapidana yang mempunyai riwayat sebagai mantan narapidana. Kejahatan yang dilakukan narapidana ini beragam, bisa sama seperti sebelumnya namun bisa juga berubah. Meningkatnya keahlian seorang mantan narapidana didasari oleh ilmu yang didapat dari proses belajar ketika berada di Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas. Proses ini muncul karena adanya interaksi yang intens terhadap sesama narapidana di dalam Lapas. Selain itu terdapat pula bentuk ketidakseimbangan sesama narapidana yang menghasilkan relasi kuasa dalam Lapas. Oleh karena itu fokus penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana proses belajar dan relasi kuasa antarnarapidana dalam Lembaga Pemasyarakatan. Studi ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan in-depth interview atau wawancara mendalam dan menggunakan teknik purposive dalam menentukan informan yang sesuai dengan karakteristik peneliti. Analisis data dilakukan dengan teori Asosiasi Diferensial Edwin H. Sutherland yang berbicara bahwa kejahatan tidak didapatkan dari hasil warisan atau turunan melainkan sesuatu yang dipelajari, serta Kekuasaan Michel Foucault yang memaparkan bahwa relasi kuasa bersifat divergent atau menyebar dan terjadi di mana-mana. Lewat analisis data diperoleh hasil bahwa narapidana yang terlibat dalam proses belajar melakukan interaksi yang intes dengan narapidana lain yang dinilai lebih berpengaruh dan dapat membantu menadapatkan sebuah ilmu yang hanya ditemui di dalam Lapas. Hubungan relasi kuasa yang terjadi dalam Lembaga Pemasyarakatan dikarenakan adanya bentuk ketidakseimbangan antarnarapidana yang sudah terlihat semenjak narapidana masih berstatus sebagai tahanan, pengaruh yang sangat nampak ialah adanya materi dan koneksi yang menyebabkan adanya relasi kuasa dalam Lapas.