SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH (Lumbricusrubellus) PADA FORMULASI PAKAN IKAN NILA (Oreochromisniloticus) TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN SPESIFIK EFISIENSI PAKAN DAN RASIO KONVERSI PAKAN = SUBSTITUSION OF FISH MEAL WITH EARTHWORM FLOUR (lumbricus rubellus) ON FISH FEED FORMULATION OF TILAPIA (Oreochromis niloticus) TO SPESIFIC GROWTH RATE, EFFICIENCY OF FEED AND FEED CONVERSION RATIO

• Main Author: AYU SEKAR RAMADHANI, 141411131034
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2018
• Subjects: QL614-639.8 Fishes
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/72589/1/KKC%20KK%20PK.BP.54-18%20Ram%20s%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/72589/2/KKC%20KK%20PK.BP.54-18%20Ram%20s%20SKRIPSI.pdf; http://repository.unair.ac.id/72589/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sering ditemui di Indonesia. Produksi nila di Indonesia dari tahun 2010 – 2014 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kualitas pakan yang tidak stabil dan suplai yang tidak menentu membuat permintaan tepung ikan semakin meningkat, sehingga perlu dicari sumber protein alternatif pengganti tepung ikan. Salah satu bahan baku sumber protein alternatif pengganti tepung ikan yaitu adalah tepung cacing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui substitusi tepung ikan dengan tepung cacing tanah terhadap laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan dan efisiensi pakan ikan nila (Oreochromis niloticus). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan 4 ulangan. Konsentrasi tepung cacing yang digunakan yaitu P0(0%), P1(30%), P2(35%), P3(40%), dan P4(45%). Parameter yang diamati adalah laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan dan efisiensi pakan. Analisis data menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan penambahan tepung cacing pada formulasi pakan ikan nila selama 45 hari dapat meningkatkan laju pertumbuhan spesifik, efisiensi pakan dan dapat menurunkan rasio konversi pakan. Laju pertumbuhan paling cepat yaitu pada perlakuan P4 dengan rata-rata 2,31% dengan penambahan tepung cacing sebesar 45%. Rasio konversi pakan terendah yaitu pada perlakuan P4 dengan nilai 1,26. Efisiensi pakan terbaik yaitu pada perlakuan P4 dengan rata-rata 79,06%.