PENGARUH PEMBERIAN ACTH4-10 Pro8Gly9Pro10 TERHADAP EKSPRESI BRAIN DERIVED NEUROTROPHIC FACTOR (BDNF) MEDULA SPINALIS PADA ACUTE SPINAL CORD INJURY PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIK

Latar Belakang: Spinal Cord Injury (SCI) merupakan salah satu penyakit yang memberikan dampak kelumpuhan serta tantangan yang besar dalam rehabilitasinya. Hal ini berkaitan erat dengan progresifisitas kerusakan sekunder yang terjadi pasca SCI. Brain derived neurotropic factor (BDNF) merupakan sa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wisnu Baskoro, NIM011228206302
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/72828/1/PPDS.IBS.%2001-18%20Bas%20p%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/72828/2/PPDS.IBS.%2001-18%20Bas%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/72828/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang: Spinal Cord Injury (SCI) merupakan salah satu penyakit yang memberikan dampak kelumpuhan serta tantangan yang besar dalam rehabilitasinya. Hal ini berkaitan erat dengan progresifisitas kerusakan sekunder yang terjadi pasca SCI. Brain derived neurotropic factor (BDNF) merupakan salah satu neuroprotektif yang dihasilkan sel neuron pada susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi yang dapat membantu mengurangi progresifisitas kerusakan neuron pasca SCI. Pemberian senyawa peptida ACTH4-10Pro8-Gly9-Pro10 diduga dapat meningkatkan ekspresi BDNF sehingga membantu survival neuron, mendorong pertumbuhan dan diferensiasi neuron baru serta pembentukan sinaps, namun masih belum banyak penelitian dilaporkan mengenai hal tersebut. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian ACTH4-10 Pro8-Gly9-Pro10 terhadap ekspresi BDNF pada medulla spinalis dalam proses regenerasi ASCI. Metode: Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian eksperimental murni laboratorium dengan menggunakan rancangan randomize posttest only control group design, dengan kelompok penelitian diasumsikan berasal dari satu populasi hewan coba. Data ekspresi BDNF disajikan dalam bentuk grafik ekspresi relatif dan dianalisis menggunakan ANOVA dan Kruskal-Wallis. Hasil: Rerata ekspresi BDNF pada ASCI ringan setelah 3 jam pada pemberian NaCl 0,9% dan ACTH4-10Pro8-Gly9-Pro10 adalah 7,67 berbanding 16 (p=0,001), dan setelah 6 jam adalah 5 berbanding 11 (p=0,014). Rerata ekspresi BDNF pada ASCI berat setelah 3 jam pada pemberian NaCl 0,9% dan ACTH4-10Pro8-Gly9- Pro10 adalah 5,33 berbanding 15 (p=0,000), dan setelah 6 jam adalah 3,33 berbanding 8,67 (p=0,035). Perbandingan ekspresi BDNF pada ASCI ringan pada pemberian ACTH4-10Pro8-Gly9-Pro10 setelah 3 jam dan 6 jam adalah 16 berbanding 11 (p=0,055). Perbandingan ekspresi BDNF pada ASCI berat pada pemberian ACTH4-10Pro8-Gly9-Pro10 setelah 3 jam dan 6 jam adalah 15 berbanding 8,67 (p=0,009) Kesimpulan: Tikus dengan ASCI ringan dan berat yang diberikan ACTH4-10Pro8- Gly9-Pro10 menunjukkan hasil ekspresi BDNF yang lebih tingi dibandingkan kelompok dengan pemberian NaCl 0,9%. Pada kasus ASCI ringan dan berat dengan pemberian ACTH4-10Pro8-Gly9-Pro10secara dini didapatkan ekspresi BDNF paling tinggi pada 3 jam pertama setelah pemberian. Pemberian ACTH4- 10Pro8-Gly9-Pro10dapat meningkatkan ekspresi BDNF pada medula spinalis dalam proses regenerasi SCI