STUDI PERBANDINGAN KEPADATAN KOLAGEN DAN KEBOCORAN PADA REKONSTRUKSI DEFEK URETRA KELINCI MENGGUNAKAN MEMBRAN AMNION KERING MANUSIA DAN SAPI
Latar Belakang : Manajemen defek uretra masih menjadi kontroversi karena belum ada material maupun teknik yang dianggap ideal untuk rekonstruksi uretra. Membran Amnion Kering (MAK) merupakan alternatif terapi untuk rekonstruksi defek uretra. Membran amnion manusia jarang digunakan karena kelangka...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/72856/1/PPDS.IB.%2010-18%20Wid%20s%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/72856/3/PPDS.IB.%2010-18%20Wid%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/72856/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Latar Belakang : Manajemen defek uretra masih menjadi kontroversi karena belum
ada material maupun teknik yang dianggap ideal untuk rekonstruksi uretra. Membran
Amnion Kering (MAK) merupakan alternatif terapi untuk rekonstruksi defek uretra.
Membran amnion manusia jarang digunakan karena kelangkaan sumber jaringan. Akan
tetapi penggunaan membran amnion sapi sebagai graft untuk memperbaiki defek uretra
masih belum banyak diteliti. Membran ini memiliki kelebihan berupa supply yang
banyak serta tidak terkait isu legalitas hukum dan agama.
Tujuan : Mengetahui kepadatan kolagen dan kebocoran uretra membran amnion kering
sapi dibandingkan membran amnion kering manusia sebagai graft pada defek uretra
kelinci.
Metode : Desain : penelitian eksperimental murni pada hewan coba dengan
menggunakan kelompok perlakuan 1 dan 2. Lokasi : Laboratorium Hewan Coba
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Surabaya. Subjek Penelitian : 32
ekor kelinci jantan putih, di mana 16 ekor sebagai kelompok 1 (menggunakan membran
amnion kering manusia sebagai scaffold), sedangkan 16 ekor lainnya sebagai kelompok
2 (menggunakan membran amnion kering sapi sebagai scaffold). Hasil keluaran : Skor
Kolagen dan Kebocoran Uretra.
Hasil : Pada kelompok 1 terbanyak didapatkan skor kolagen 2 (87.5%) dan pada
kelompok 2 semua sampel memiliki skor kolagen 2 (100%). Kelompok 1 memiliki dua
sampel yang mengalami kebocoran (12.5%), sedangkan kelompok 2 memiliki sampel
sampel yang mengalami kebocoran (6.3%). Nilai signifikansi uji statistik Mann-
Whitney untuk perbedaan skor kolagen pada kedua kelompok adalah p=0.151.
Sedangkan nilai signifikansi Chi square untuk kebocoran uretra pada kedua kelompok
adalah p=0.544.
Kesimpulan : Tidak ada perbedaan skor kolagen dan kebocoran pada defek uretra
kelinci yang di rekonstruksi menggunakan MAK manusia dibandingkan dengan MAK
sapi. |
---|