PENGARUH PEMBERIAN SERVICE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN EMPATI PADA PELAKU BULLYING DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian service learning untuk meningkatkan empati pada pelaku bullying sebagai upaya mengurangi bullying di sekolah dasar. Menurut Olweus (2007) pengertian bullying ialah ketika seseorang melakukan tindakan menyakiti orang lain secara berulang...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/72916/1/T.Psi.%2019-18%20Nug%20p%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/72916/2/T.Psi.%2019-18%20Nug%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/72916/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian service learning
untuk meningkatkan empati pada pelaku bullying sebagai upaya mengurangi bullying
di sekolah dasar. Menurut Olweus (2007) pengertian bullying ialah ketika seseorang
melakukan tindakan menyakiti orang lain secara berulang. Goleman (2006)
mendefinisikan empati sebagai sebuah kemampuan untuk mengetahui bagaimana
perasaan orang lain. Salah satu cara lain untuk meningkatkan empati adalah melalui
program service learning atau pembelajaran pelayanan. Jacoby dkk. (2013)
menyatakan service learning adalah suatu bentuk pendidikan tentang pengalaman di
mana peserta didik terlibat dalam kegiatan yang menyangkut manusia dan kebutuhan
masyarakat dengan kesempatan yang sengaja direncanakan untuk meningkatkan
perkembangan dan pembelajaran peserta didik.
Desain penelitian ini adalah jenis desain eksperimen dua kelompok pretest-posttes
control group design. Kelompok eksperimen diberi perlakuan (X) dan kelompok
kontrol tidak diberi perlakuan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil
menggunakan teknik sampel purposif, yaitu dikenakan pada sampel yang
karakteristiknya sudah ditentukan dan diketahui lebih dulu berdasarkan ciri dan sifat
populasinya Berikut ini kriteria dalam pemilihan subjek penelitian; (1) Siswa sekolah
dasar berada pada rentang kelas empat sampai kelas enam dan (2) Melakukan tindakan
bullying yang dibuktikan dengan laporan guru. Pada subjek penelitian ini dilakukan
kontrol untuk mendapatkan subyek yang sesuai dengan tujuan penelitian. Total subyek
dalam penelitian adalah 12 orang dimana dibagi menjadi kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Perlakuan diberikan sebanyak lima pertemuan yang dibagi satu kali
dalam seminggu dimana tiap sesi terdiri dari ±45 menit. Service Learning dalam
penelitian ini berpedoman pada komponen Service Learning yang dilakukan Scott dan
Graham (2015). Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dibuat
sendiri oleh peneliti yang telah menerima masukan dari professional judgment dengan
menggunakan skala empati berpedoman pada empati yang dikemukakan oleh Davis
(1983) yang terdiri dari 40 item valid dengan reliabiltas 0.932.
Berdasarkan hasil uji T diperoleh nilai signifikansi 0.001 (<0,05) maka sesuai
dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji Independent Samples Test dapat
disimpulkan bahwa hasil tersebut signifikan. Sehingga dapat disimpulkan ada
pengaruh pemberian service learning untuk meningkatkan empati pada pelaku
bullying. |
---|