ANALISIS PROSEDUR PENEMPATAN DEPOSITO PADA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk.
Berdasarkan pembahasan dan Hasil Praktik Kerja Lapangan yang telah diselesaikan oleh penulis di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., maka penulis dapat menyimpulkan adalah sebagai berikut : 1. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah menggunakan sebuah metode dalam memperhitungkan tingkat rasio kese...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/73162/1/ABSTRAK_FV.A.24%2018%20Her%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/73162/2/FULLTEXT_FV.A.24%2018%20Her%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/73162/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Berdasarkan pembahasan dan Hasil Praktik Kerja Lapangan yang
telah diselesaikan oleh penulis di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., maka
penulis dapat menyimpulkan adalah sebagai berikut :
1. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah menggunakan sebuah
metode dalam memperhitungkan tingkat rasio kesehatan bank
yaitu dengan menggunakan perhitungan rasio CAMEL yang
merupakan alat ukur resmi yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia untuk menghitung rasio kesehatan bank di Indonesia.
Hal ini sangat penting karena dapat meminimalisasi kerugian yang
mungkin akan ditimbulkan dari penempatan deposito. Untuk itu
sangat penting sekali bagi Treasury Officer memperhatikan
bagaimana tingkat kesehatan bank yang akan dipilih untuk
melaksanakan kegiatan penempatan deposito.
2. Penerapan sistem pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atas
penempatan deposito juga sudah menggunakan SAP yang
merupakan suatu sistem ERP yang telah banyak diterapkan di
berbagai perusahaan besar di Indonesia tetapi penggambaran
diagram alirnya masih menggunakan sistem manual. Sehingga
masih terdapat kegiatan yang dilakukan secara manual seperti,
pengarsipan dokumen yang dilakukan oleh Bureau of Treasury.
Dengan adanya sistem database dalam sebuah perusahaan
seharusnya kegiatan seperti arsip dokumen tidak lagi dilakukan
secara manual karena hal itu dapat menimbulkan terjadinya
pengarsipan berganda.
3. untuk pemisahan fungsi antara Bureau Of Treasury dengan
Bureau of Accounting tidak digambarkan sesuai dengan praktik yang ada di perusahaan sehingga hal tersebut dapat menimbulkan
persepsi yang berbeda antara kegiatan pelaporan dan pencatatan
yang dilakukan oleh kedua biro tersebut. |
---|