PERBANDINGAN EFEK DUA INTERVAL TURNING TERHADAP KEJADIAN LUKA TEKAN, PERUBAHAN HEMODINAMIK, DAN KONSTIPASI PADA KLIEN STROKE

Pendahuluan: Imobilitas pada stroke dapat menyebabkan terjadinya luka tekan, konstipasi dan hipotensi ortostatik. Tujuan penelitian untuk membandingkan efek dua jadwal turning terhadap kejadian luka tekan, perubahan hemodinamik, dan konstipasi pada klien stroke. Metode: Desain penelitian quasi ex...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nur Hidayati, 131614153104
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/73357/1/KKC%20KK%20TKP.10-18%20Hid%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/73357/2/KKC%20KK%20TKP.10-18%20Hid%20p%20TESIS.pdf
http://repository.unair.ac.id/73357/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Pendahuluan: Imobilitas pada stroke dapat menyebabkan terjadinya luka tekan, konstipasi dan hipotensi ortostatik. Tujuan penelitian untuk membandingkan efek dua jadwal turning terhadap kejadian luka tekan, perubahan hemodinamik, dan konstipasi pada klien stroke. Metode: Desain penelitian quasi experiment –pre post test dengan kelompok kontrol. Sampel akhir didapatkan 49 klien; kelompok perlakuan (n=26) dan kelompok kontrol (n=23); diambil dengan metode consecutive sampling. Kelompok perlakuan dilakukan turning setiap 1 jam dan kelompok kontrol setiap 2 jam, selama 5 hari. Instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi luka tekan adalah klasifikasi luka tekan berdasarkan NPUAP 2014, sedangkan untuk konstipasi menggunakan kuesiner bowel score. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square, Mann – Whitney, McNemar, paired t test, dan Manova, dengan α<0,05. Hasil dan Analisis: Terjadi luka tekan 6/26 (23,1%) pada kelompok perlakuan dan 6/23 (26,1%) pada kelompok kontrol (p=1,000). Turning setiap 1 jam dapat menurunkan MAP secara bermakna (p=0,030). TDS, TDD, HR tidak terjadi perubahan yang bermakna (p>0,05). Tidak ada perbedaan SpO2 dan RR pre post maupun antar kelompok (p>0,05). Turning setiap 1 jam dapat mengatasi konstipasi 61,5% dan mencegah konstipasi 84,6% (p=0,109). Turning setiap 2 jam mengatasi konstipasi 87,5% dan mencegah konstipasi 66,7% (p=0,774). Kesimpulan: Turning setiap 1 jam maupun setiap 2 jam sama – sama dapat mencegah luka tekan dan konstipasi pada klien stroke tanpa mempengaruhi perubahan hemodinamik secara bermakna sehingga aman dilakukan. Perlu penelitian lebih lanjut tentang turning setiap 1 jam dalam 24 jam pada klien stroke tidak sadar dengan menggunakan peralatan otomatis, dikombinasikan dengan manajemen kelembaban kulit serta pengaruhnya terhadap TIK dan tekanan perfusi serebral.