ANALISIS AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH UNTUK DONATUR (STUDI KASUS PADA LAZISNU SURABAYA)
Potensi penerimaan Zakat, Infaq dan Shodaqoh di Indonesia sangat tinggi, namun selama ini penerimaannya kurang maksimal. Di Indonesia, pengelolaan Zakat, Infaq dan Shodaqoh di kelola oleh amil yang terbentuk dalam sebuah organisasi yaitu Organisasi Pengelola Zakat, Infaq dan Shodaqoh (OPZIS). OPZIS...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/73581/1/ABSTRAK_A.264%2018%20Ros%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/73581/2/FULLTEXT_A.264%2018%20Ros%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/73581/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Potensi penerimaan Zakat, Infaq dan Shodaqoh di Indonesia sangat tinggi, namun selama ini penerimaannya kurang maksimal. Di Indonesia, pengelolaan Zakat, Infaq dan Shodaqoh di kelola oleh amil yang terbentuk dalam sebuah organisasi yaitu Organisasi Pengelola Zakat, Infaq dan Shodaqoh (OPZIS). OPZIS termasuk dalam organisasi Nirlaba yang pengukuran kualitas Organisasi tersebut dapat diukur dengan akuntabilitas dan transparansi nya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami akuntabilitas dan transparansi OPZIS terutama untuk donatur dari Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) kota Surabaya. Akuntabiltas dan transparansi merupakan komponen pertangggungjawaban OPZIS atas tata kelola dan aktivitas organisasinya baik secara vertikal ke pada Pusat, Wilayah dan Cabang dan secara Horizontal kepada masyarakat secara luas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif secara studi kasus dengan melakukan pengumpulan data secara langsung melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi atas kejadian yang terjadi di Lazisnu Surabaya. Wawancara dilakukan langsung kepada pengurus dan donatur Lazisnu Surabaya. Temuan penelitian ini adalah kurangnya akuntabilitas dan transparansi yang dilakukan Lazisnu Surabaya dan ditujukan untuk donatur. Pola pertanggungjawaban Lazisnu Surabaya mengutamakan berarah vertikal keatas yaitu kepada pusat, wilayah dan cabang, sedangkan kepada Donatur kurang memadai. |
---|