PENGARUH TRAUMA MASA KANAK TERHADAP KELEKATAN DEWASA PADA DEWASA AWAL YANG PERNAH MENYAKSIKAN KDRT DITINJAU DARI KEPRIBADIAN
Kelekatan pada masa kanak merupakan dasar dari kelekatan dewasa. Individu yang pernah menyaksikan KDRT di masa kanak cenderung memiliki trauma dan kelekatan yang tidak aman. Hal ini juga dapat berpengaruh terhadap pembetukan kepribadian. Kepribadian sendiri diketahui dapat mempengaruhi kelekatan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/73799/1/ABSTRAK_Psi.156%2018%20Dam%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/73799/2/FULLTEXT_Psi.156%2018%20Dam%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/73799/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Kelekatan pada masa kanak merupakan dasar dari kelekatan dewasa. Individu
yang pernah menyaksikan KDRT di masa kanak cenderung memiliki trauma dan
kelekatan yang tidak aman. Hal ini juga dapat berpengaruh terhadap pembetukan
kepribadian. Kepribadian sendiri diketahui dapat mempengaruhi kelekatan dewasa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh trauma masa kanak dan kepribadian
pada kelekatan dewasa. Kelekatan dewasa adalah pola dari berbagai harapan, kebutuhan,
emosi dan perilaku sosial terhadap hubungan romantis yang merupakan hasil dari
pengalaman kelekatan masa lalu yang diawali dengan kelekatan terhadap orang tua
(Fraley & Shaver, 2000). Trauma yang dialami akibat menyaksikan KDRT dapat
mempengaruhi kelekatan anak terhadap orangtua (Levendosky, Lannert & Yalch, 2012).
Kelekatan pada orangtua akhirnya akan mempengaruhi kelekatan dewasa (Hazan &
Shaver, 1987). Selain itu, kepribadian sebagai konstruk yang berkaitan dengan relasi
interpersonal mampu menjadi prediktor pada kelekatan dewasa (Shaver & Brennan,
1992).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei.
Trauma masa kanak diukur dengan Traumatic Antecedent Questionnaire (TAQ; van der
Kolk, Perry & Herman, 1991). Sementara itu, kepribadian diukur dengan Big Five
Inventory (BFI; John & Shrivastava, 1999). Keempat jenis kelekatan dewasa diukur
dengan State Adult Attachment Measure (SAAM; Gillath, Hart, Noftle & Stockdale,
2009) dan Adult Disorganized Attachment (ADA; Paetzold, Rholes & Kohn, 2015).
Terdapat 191 wanita dan pria dewasa awal yang berpartisipasi dalam penelitian ini.
Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik korelasi pearson dan regresi linear
berganda serta hierarkikal dengan SPSS versi 22 for Windows.
Berdasarkan hasil analisis, dapat ditemukan bahwa kepribadian extraversion
mampu menjadi prediktor terhadap kelekatan dewasa aman. Pengaruh antara kompetensi
terhadap kelekatan aman mampu diperkuat oleh extraversion dan conscientiousness.
Sementara itu, kepribadian agreeableness merupakan satu-satunya prediktor terhadap
kelekatan dewasa cemas. Kelekatan dewasa menghindar diprediksi oleh kepribadian
conscientiousness dan openness to experience. Terakhir, kelekatan dewasa disorganisasi
hanya diprediksi oleh trauma kekerasan seksual. |
---|