POLITENESS STRATEGIES IN MASTERCHEF INDONESIA SEASON 4
Komentar biasanya mengandung unsur negatif yang dapat mengancam wajah lawan bicara. Oleh kerena itu, pembicara membutuhkan suatu strategi kesantunan untuk membangun hubungan yang baik selama memberikan sebuah komentar. Komentar juri dalam kompetisi memasak berjudul Masterchef Indonesia season 4 meru...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian English |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/73863/1/ABSTRAK_FS.BE.103%2018%20Ris%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/73863/2/FULLTEXT_FS.BE.103%2018%20Ris%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/73863/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian English |
Summary: | Komentar biasanya mengandung unsur negatif yang dapat mengancam wajah lawan bicara. Oleh kerena itu, pembicara membutuhkan suatu strategi kesantunan untuk membangun hubungan yang baik selama memberikan sebuah komentar. Komentar juri dalam kompetisi memasak berjudul Masterchef Indonesia season 4 merupakan objek penelitian yang digunakan dalam analisis. Komentar para juri akan mempengaruhi hasil masakan para kontestan dipertunjukan berikutnya, oleh karena itu setiap juri memiliki strategi kesantunan agar peserta dapat menangkap dan memahami pesan mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe strategi kesantunan yang digunakan oleh Arnold Poernomo dan Matteo Guerinoni di Masterchef Indonesia season 4 dan mengungkapkan strategi yang paling sering digunakan oleh kedua juri serta faktor yang mempengaruhi para juri selama memberikan komentar mereka. Penelitian ini menggunakan teori strategi kesantunan yg diusulkan oleh Brown dan Levinson (1987) Penelitian kualitatif adalah pendekatan yang digunakan penulis. Ada dua episode yang dipilih untuk penelitian ini, yaitu: episode keempat yang tayang pada 13 Juni 2015; dan episode tiga besar yang tayang pada 6 September 2015. Hasilnya menunjukkan bahwa Arnold dan Matteo menggunakan semua jenis strategi kesantunan namun mereka tidak menggunakan semua sub strategi yang disediakan. Strategi yang paling sering digunakan oleh kedua juri adalah kesantunan positif (50,3%) kemudian diikuti oleh kesantunan langsung (28,7%), kesantunan negatif (11%) dan kesantunan tidak langsung (10%). Kedua juri cenderung menggunakan strategi Kesantunan positif karena hubungan sosial atau solidaritas di mana mereka berada dalam kelompok yang sama. Penggunaan kesantunan langsung terjadi karena pebedaan kekuasaan / power di mana juri memiliki power yang lebih besar. Penggunaan kesantunan negatif terjadi karena pengurutan peringkat dimana juri beusaha mengurangni ancaman negatif pada muka peserta. |
---|