PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK SEKSUAL ANTARA REMAJA BINAAN DAN BUKAN BINAAN PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA

Berdasarkan data Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Tahun 2012, di Provinsi Jawa Timur hanya 50% remaja berusia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan baik tentang kesehatan reproduksi. Bahkan 90% dari populasi tersebut tidak mengetahui lokasi layanan kesehatan reproduksi. Selain itu terjadi peni...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: LIDIA GRESTANTI, 101511123075
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/73959/1/KKC%20KK%20FKM.144-18%20Gre%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/73959/2/KKC%20KK%20FKM.144-18%20Gre%20p%20SKRIPSI.pdf
http://repository.unair.ac.id/73959/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Berdasarkan data Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Tahun 2012, di Provinsi Jawa Timur hanya 50% remaja berusia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan baik tentang kesehatan reproduksi. Bahkan 90% dari populasi tersebut tidak mengetahui lokasi layanan kesehatan reproduksi. Selain itu terjadi peningkatan praktik seksual pada remaja laki-laki sebesar 24,9% dan pada remaja perempuan sebesar 10,3%. Dalam penelitian ini ingin diketahui perbedaan pengetahuan, sikap tentang kesehatan reproduksi dan praktik seksual antara remaja binaan dan bukan binaan PKPR. Penelitian dilakukan pada SMPN 41 Surabaya binaan PKPR dan SMPN 35 Surabaya bukan binaan PKPR. Metode observasional analitik dan rancangan cross sectional digunakan dalam penelitian ini. Sampling acak sederhana digunakan dalam pengambilan sampel dan menghasilkan 220 sampel dari 650 populasi. Variabel terikat yaitu pengetahuan reproduksi kesehatan, sikap terhadap kesehatan reproduksi kesehatan, praktik seksual. Variabel bebas yaitu binaan PKPR sedangkan variabel perancunya adalah pola asuh orang tua, sumber informasi, dan lingkungan pergaulan lalu data yang dihasilkan dianalisis menggunakan uji Chi square dan menggunakan uji regresi logistik untuk mengendalikan variabel perancu. Dari hasil analisa ditemukan ada perbedaan pengetahuan (p=0,000) dan praktik seksual (p=0,004) pada remaja binaan PKPR. Sedangkan pada sikap (p=1,000) tidak ada perbedaan antara remaja binaan dan bukan binaan PKPR. Berdasakan hasil penelitian, disimpulkan bahwa ada perbedaan pengetahuan dan praktik seksual remaja. Diharapkan Puskesmas, pihak sekolah, maupun orang tua dapat bekerjasama dalam mencegah remaja terjerumus dalam praktik seksual berisiko dan menyusun program, membentuk komunikasi efektif yang berkaitan dengan informasi dan pendidikan reproduksi kesehatan bagi remaja.