HUBUNGAN KESEGARAN JASMANI, STATUS GIZI DAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN KERJA (Pekerja Pengelasan dan Penggerindaan PT. X Surabaya)
Kelelahan kerja merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Penyebab kelelahan kerja diantaranya karakteristik individu seperti umur, status gizi maupun kesegaran jasmani. Adapula faktor lingkungan seperti kebisingan dan faktor pekerjaannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/74167/1/KKC%20KK%20FKM%20180%20-%2018%20Ary%20h-Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/74167/2/KKC%20KK%20FKM%20180%20-%2018%20Ary%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/74167/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Kelelahan kerja merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Penyebab kelelahan kerja diantaranya karakteristik individu seperti umur, status gizi maupun kesegaran jasmani. Adapula faktor lingkungan seperti
kebisingan dan faktor pekerjaannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan status gizi, kesegaran jasmani, dan intensitas kebisingan dengan kelelahan kerja pada pekerja PT. X Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional menggunakan kuesioner dan lembar pengukuran. Pengukuran meliputi status gizi menggunakan Indeks Masa Tubuh, kesegaran jasmani dengan
Harvard Step Test, Intensitas Kebisingan dengan Sound Level Meter, dan kelelahan kerja yaitu reaction timer. Total populasi berjumlah 13 responden yaitu pekerja pengelasan dan penggerindaan. Data dianalisis secara deskriptif dan untuk
mengetahui kuat hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas menggunakan uji korelasi spearman.
Mayoritas responden memiliki umur antara 30 – 40 tahun (69,2%), masa kerja > 10 tahun (46,2%), lama kerja > 8 jam perhari (53,8%), status gizi kurus (46,2%), kesegaran jasmani baik (53,8%), dan kelelahan kerja ringan (46,2%).
Hasil pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja paling banyak yaitu melebihi NAB (> 85 dBA). Hasil uji statistik menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja, lama kerja, status gizi, kesegaran
jasmani dan intensitas kebisingan dengan kelelahan kerja, hanya variabel umur yang tidak memiliki hubungan dengan kelelahan kerja (p-value < 0,05). Kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara kesegaran jasmani, status gizi, dan intensitas kebisingan dengan kelelahan kerja pada pekerja pengelasan dan penggerindaan PT. X Surabaya. Disarankan untuk perusahaan menyediakan earplug dan melakukan pengawasan pemakaian APD sehingga dapat meminimalisasi paparan kebisingan. Memperhatikan lama kerja sehingga waktu
lembur disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan memberikan waktu istirahat pendek yaitu 10 menit setiap 2 jam kerja sehingga pekerja dapat melakukan relaksasi untuk memulihkan rasa lelah. |
---|