HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI RISIKO BERLALU LINTAS DENGAN PERILAKU MELANGGAR STOP-LINE PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI SURABAYA
Apabila pengendara sepeda motor banyak yang melakukan kesalahan persepsi maka pelanggaran lalu lintas meningkat (Fernandez, 2016) sehingga kecelakaan lalu lintas akan meningkat, dan pada akhirnya korban pun meningkat (Nugroho & Santoso, 2007). Situmorang (2013) mengemukakan, pengemudi sepeda...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/74407/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/74407/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/74407/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English Indonesian |
Summary: | Apabila pengendara sepeda motor banyak yang melakukan kesalahan
persepsi maka pelanggaran lalu lintas meningkat (Fernandez, 2016) sehingga
kecelakaan lalu lintas akan meningkat, dan pada akhirnya korban pun meningkat
(Nugroho & Santoso, 2007). Situmorang (2013) mengemukakan, pengemudi
sepeda motor dengan kelompok usia dewasa menengah (40-65 tahun) merupakan
kelompok usia yang paling jarang mengalami risiko kecelakaan karena memiliki
persepsi risiko berlalu lintas yang tinggi.
Persepsi risiko pengendara sepeda motor di Surabaya kelompok usia
produktif (16-25 tahun) dikatan rendah dengan asumsi kebanyakan dari mereka
merupakan pelaku pelanggaran stop-line yang berakibat kecelakaan (Badan Pusat
Statistik Kota Surabaya, 2014; Andryanto, 2017) dengan hampir 90% dari mereka
yang melanggar berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan karyawan swasta
dengan jenis kelamin laki-laki (Handayani, 2015; Musahadah, 2014; Syarief, 2015).
Penelitian ini dilakukan penulis untuk menguji secara empiris hubungan
persepsi risiko berlalu lintas dengan perilaku melanggar stop-line pengendara
sepeda motor di Surabaya. Subjek penelitian ini adalah pengendara sepeda motor
di Surabaya yang berusia 16 – 39 tahun sebesar 392 orang, 214 laki-laki dan 178
perempuan. Pengumpulan data menggunakan kuisioner perilaku melanggar stopline
sebanyak 26 butir dan persepsi risiko berlalu lintaas 16 butir yang disusun
sendiri oleh penulis.
Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi sebesar -0,287 sehingga
korelasi antar variabel bersifat negatif dengan kekuatan korelasi rendah. Taraf
signifikansi 0,000 menunjukkan adanya hubungan antara persepsi risiko berlalu
lintas dengan perilaku melanggar stop-line pada pengendara sepeda motor di
Surabaya. |
---|