STUDI HERMENEUTIK PADA MAKNA TEKS BAGI PEMUSTAKA DALAM SISTEM TEMU KEMBALI KOLEKSI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN JAWA TIMUR
Dalam sistem temu kembali di perpustakaan terdapat teks untuk menemukan koleksi yang dibutuhkan. Teks dalam sistem temu kembali ini dibuat sebagai alat interaksi antara pemustaka dan pustakawan, yang mana nantinya teks yang dibuat pustakawan akan dimaknai oleh pemustaka. Setiap pemustaka akan me...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/74766/1/ABSTRAK_Fis.IIP.43%2018%20%20Dew%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/74766/2/FULLTEXT_Fis.IIP.43%2018%20%20Dew%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/74766/3/JURNAL_Fis.IIP.43%2018%20%20Dew%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/74766/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Dalam sistem temu kembali di perpustakaan terdapat teks untuk
menemukan koleksi yang dibutuhkan. Teks dalam sistem temu kembali ini dibuat
sebagai alat interaksi antara pemustaka dan pustakawan, yang mana nantinya teks
yang dibuat pustakawan akan dimaknai oleh pemustaka. Setiap pemustaka akan
memiliki penafsiran yang berbeda terhadap teks dalam sistem temu kembali
koleksi. Perbedaan ini dipengaruhi oleh konteks yang dimiliki dalam melakukan
penafsiran pada teks. Konteks ini dapat berupa historikalitas serta cakrawala yang
mempengaruhi dan dimiliki berbeda-beda. Adanya perbedaan penafsiran teks
dalam sistem temu kembali yang terjadi pada pemustaka dan pustakawan akan
mempengaruhi dalam melakukan pencarian koleksi di perpustakaan. Penggunaan
pedoman yang dilakukan pustakawan dalam menentukan teks dalam sistem temu
kembali ini membuat adanya ketidak sesuaian dengan makna yang dimiliki
pemustaka terhadap teks. Hal ini akan menghasilkan adanya makna teks dalam
sistem temu kembali bagi pustakawan dan pemustaka dapat berbeda. Penelitian
ini akan melihat makna teks bagi pemustaka dalam sistem temu kembali. Pada
penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis
hermeneutika.Teori hermeneutika yang digunakan yakni dari Hans-George
Gadamer yanag menyebut adanya keterkaitan antara teks dan konteks. Temuan
yang dihasilkan dari penelitian ini adalah adanya pengaruh dari konteks yang
dimiliki akan mempengaruhi dalam melakukan pemaknaan terhadap teks.
Perpustakaan yang menentukan teks dalam sistem tmeu kembali dengan
mengikuti pedoman, namun pemustaka memaknai teks dalam sistem temu
kembali ini berdasarkan konteks historikal maupun cakrawala yang dimiliki. Hasil
dari penelitian ini didapatkan bahwa terdapat kategori pemustaka sesuai dengan
pemaknaanya terhadap teks dalam sistem temu kembali. Penggolongan pemustaka
tersebut yakni grammatical understanding, intuitive understanding, impulsive
understanding dan repulsive understanding. |
---|