PERILAKU KEBERLANGSUNGAN KOLEKTIF DALAM PELESTARIAN BUDAYA PADA MASYARAKAT TABUT DI BENGKULU

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku keberlangsungan kolektif dalam pelestarian budaya pada masyarakat Tabut di Bengkulu. Masyarakat budaya Tabut adalah sekumpulan masyarakat budaya yang konsisten mempertahankan budaya turun temurun dari waktu kewaktu walaupun budaya ini b...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NELLY MARHAYATI, 111417127318
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/74915/1/Dis.%20Psi.%2003-18%20Mar%20p%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/74915/2/Dis.%20Psi.%2003-18%20Mar%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/74915/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku keberlangsungan kolektif dalam pelestarian budaya pada masyarakat Tabut di Bengkulu. Masyarakat budaya Tabut adalah sekumpulan masyarakat budaya yang konsisten mempertahankan budaya turun temurun dari waktu kewaktu walaupun budaya ini bukan asli dari Bengkulu. Budaya Tabut datang ke Bengkulu ratusan tahun yang lalu dan dibawa oleh sekelompok pedagang dalam rangka berdagang dan syiar Islam. Melalui perilaku keberlangsungan kolektif dalam pelestarian budaya akan diketahui bagaimana perilaku budaya, persepsi keberlangsungan kolektif, dan faktor penghambat dan pendukung perilaku keberlangsungan kolektif. Perilaku keberlangsungan kolektif juga memotivasi munculnya strategi pada pelestarian budaya Tabut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku keberlangsungan kolektif dalam pelestarian budaya pada masyarakat Tabut tidak hanya dipengaruhi oleh persepsi keberlangsungan kolektif berupa persepsi anggota kelompok terhadap keberlangsungan budaya dan persepsi mereka terhadap sejarah budaya Tabut. Namun, juga terdapat aktivitas budaya dalam bentuk pelaksanaan 13 ritual Tabut yang dilaksanakan selama 10 hari di bulan Muharram. Ditemukan juga enam strategi pada masyarakat budaya Tabut dalam rangka pelestarian budaya.Tabut, yaitu: Penetapan identitas kelompok budaya, enkulturasi, sosialisasi, kolektifitas, keterbukaan dan integrasi. Melalui penelitian ini, dengan ditemukannya perilaku keberlangsungan kolektif dan strategi dalam pelestarian budaya khususnya pada masyarakat budaya Tabut di Bengkulu. Diharapkan tidak hanya bermanfaat untuk kalangan akademik tetapi juga pada pemerintah dalam mengambil kebijakan hubungannya dengan pelestarian budaya, masyarakat umum dan tentunya masyarakat Tabut sebagai pelaku budaya.