KONFLIK POLITIK DALAM PEMBAHASAN PRESIDENTIAL THRESHOLD PEMILIHAN SERENTAK PADA UNDANG-UNDANG PEMILU
Presidential threshold hadir sebagai gagasan untuk memperkuat sistem presidensil yang digunakan di Indonesia, dengan penggunaan dalam jangka waktu yang panjang, diharapkan hadirnya presidential threshold dapat mengsederhanakan jumlah partai politik kedepannya. Namun seiring berjalannya waktu, pem...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/75025/4/ABSTRAK_Fis.P.73%2018%20Fai%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/75025/1/1.%20COVER%20-%20KATA%20PENGANTAR.pdf http://repository.unair.ac.id/75025/2/2.%20BAB%20I%20-%20III.pdf http://repository.unair.ac.id/75025/3/3.%20BAB%20IV%20-%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/75025/5/4.%20LAMPIRAN.pdf http://repository.unair.ac.id/75025/6/JURNAL_Fis.P.73%2018%20Fai%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/75025/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Presidential threshold hadir sebagai gagasan untuk memperkuat sistem
presidensil yang digunakan di Indonesia, dengan penggunaan dalam jangka waktu
yang panjang, diharapkan hadirnya presidential threshold dapat mengsederhanakan
jumlah partai politik kedepannya. Namun seiring berjalannya waktu, pembahasan
presidential threshold menjadi ‘panas’, digunakannya sistem Pemilihan Serentak
berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi tahun 2013, semakin menonjolkan
adanya indikasi-indikasi bila presidential threshold telah disalahgunakan oleh
sejumlah partai politik untuk kepentingannya dalam mempertahankan kekuasaan
dipemerintahan. Terjadi konflik politik dalam pembahasan presidential threshold
yang terjadi pada internal PANSUS hingga berujung pada votting pada forum
Paripurna dan aksi walk-out Fraksi Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat. Konflik
yang terjadi disebabkan oleh perbedaan kepentingan serta pandangan mengenai
presidential threshold dari sejumlah Fraksi di DPR-RI. Dengan menggunakan
metode kualitatif-deskriptif serta penggunaan sumber data yang berupa hasil
wawancara dan Risalah Rapat Paripurna pengambilan keputusan dan pengesahan
RUU Pemilu. Penelitian ini akan menjelaskan dinamika konflik serta dampak dari
pembahasan presidential threshold dalam Pemilihan Serentak pada Undang-
Undang Pemilihan Umum. Hasil dari penelitian bahwa Fraksi koalisi pendukung
Pemerintah serta Pemerintah berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan
posisinya dengan melakukan lobbying terhadap Fraksi yang berdiri dalam ditengah
kepentingan untuk menggunakan presidential threshold dan penghapusan
presidential threshold. Proses resolusi konflik yang dilakukanpun gagal
dikarenakan aksi walk-out sehingga hasil dari Rapat Paripurna tersebut hanya
dirasakan oleh pemenang dalam pembuatan keputusan tersebut. |
---|