PENGEMBANGAN PEMODELAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE SPATIAL TENTANG FAKTOR RISIKO PADA KEJADIAN PENYAKIT HIPERTENSI DI KALIMANTAN SELATAN
Multivariate adaptive regression spline (MARS) adalah salah satu model regresi nonparametrik, yaitu model yang tidak mengasumsikan bentuk hubungan fungsional antara variabel respon dan prediktor, dan mempunyai bentuk fungsional yang fleksibel. Metode MARS merupakan salah satu prosedur analisis y...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/75067/1/Dis.IK.%2009-18%20Sur%20p%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/75067/2/Dis.IK.%2009-18%20Sur%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/75067/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Multivariate adaptive regression spline (MARS) adalah salah satu model regresi
nonparametrik, yaitu model yang tidak mengasumsikan bentuk hubungan
fungsional antara variabel respon dan prediktor, dan mempunyai bentuk
fungsional yang fleksibel. Metode MARS merupakan salah satu prosedur analisis
yang banyak digunakan dalam paket-paket program data mining. Menurut
Friedman (1997), data mining digunakan untuk pola hubungan data dalam basis
dimensi tinggi. Penyakit hipertensi adalah merupakan salah satu penyakit yang
memiliki faktor pengaruh yang cukup luas atau dimensi tinggi. Karena wilayah
Provinsi Kalimantan selatan memiliki variasi geografis yang sepesifik aspek
kewilayahan (spasial) maka perlu dipertimbangkan data spasial pada model.
Tujuan Penelitian adalah untuk mendapatkan penaksir parameter basis fungsi
MARS Spasial pada penyakit hipertensi di Provinsi Kalimantan Selatan.
Pengembangan pemodelan Multivariate Adaptive regression spline spatial dengan
menggunakan data dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Data tersebut
merupakan hasil survei Cross Sectional yang bersifat deskriptif dengan populasi
seluruh rumah tangga di Provinsi, kabupaten kota di Indonesia.Data yang akan
dianalisis dalam penelitian ini adalah data kejadian hipertensi di 13 Kabupaten
Provinsi Kalimantan Selatan. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah :
Pertama, Ditemukannya 5 kelompok wilayah kabupaten/kota di Provinsi
Kalimantan Selatan yang memiliki kesamaan tetang faktor yang mempengaruhi
terhadap kajadian penyakit hipertensi. Kedua, ditemukannya Knot/standard
indikator penurunan/kenaikan prevalensi penyakit hipertensi dari masing-masing
kelompok. Yaitu Kelompok 1 = X3 : > 29,635 %, X4 : 89,683 % dan X6 ; <
48,421 %. Kelompok 2 = X4 : > 54,348 %, X8 : > 10,87 %. Kelompok 3 = X4 :
> 98,456 %, X5 : > 28,179 %, X6 : > 32,432 % dan X7 : > 30,435 %.
Kelompok 4 = X3 : < 14,545 %, X4 : > 75 , X4 : < 75 % dan X9 : > 45,556 %.
Kelompok 5 = X1 : > 37,5 % dan X5 : > 7,738 %. Hasil yang didapat dapat
dimanfaatkan oleh para pimpinan terkait sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan untuk menekan dan pengendalian terhadap kejadian
Penyakit Hypertensi di Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan cara
mempertimbangkan faktor yang berhubungan dengan penyakit hipertensi spesifik
wilayah kabupaten/kota dan didasarkan pada knot/standard indikator penurunan
prevalensi penyakit hipertensi dari masing-masing kelompok. |
---|