SPATIO GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION PADA DAERAH PENDERITA TUBERKULOSIS DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
Latar Belakang: Tuberkulosis adalah penyakit yang banyak menyerang usia produktif (15-50th), sehingga merongrong ekonomi bangsa. Selain itu, tuberkulosis juga mempengaruhi gangguan sosial di sekitarnya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan area dan waktu prioritas dalam pencegahan d...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/75099/1/Dis.IK.%2021-18%20Mak%20s%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/75099/2/Dis.IK.%2021-18%20Mak%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/75099/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Latar Belakang: Tuberkulosis adalah penyakit yang banyak menyerang usia
produktif (15-50th), sehingga merongrong ekonomi bangsa. Selain itu,
tuberkulosis juga mempengaruhi gangguan sosial di sekitarnya.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan area dan waktu prioritas
dalam pencegahan dan pengendalian infeksi tuberkulosis dengan menggunakan
Spatio geographically weighted poisson regression daerah penderita tuberkulosis.
Metode: Jenis penelitian non-reaktif. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah pasien TB paru berupa alamat dan tanggal di 38 kabupaten di Provinsi
Jawa Timur tahun 2015 dengan variable prediktor persentase keluarga miskin,
BTA+, kejadian HIV/AIDS, kejadian DM, persentase kepadatan penduduk dan
rasio tenaga kesehatan, serta penderita TB paru yang ditentukan 3 bulan
setelahnya dengan variabel prediktor rumah sehat, fasilitas kesehatan dasar, rumah
tangga ber-PHBS, ratio petugas kesehatan dan populasi sekolah.
Hasil dan Kebaruan: Hasil yang diperoleh, regresi poisson untuk melihat
hubungan kedekatan pasien tuberkulosis paru menjadi sumber penular dengan 7
wilayah pengelompokan, regresi poisson untuk melihat hubungan erat pasien TB
paru yang tertular dengan 4 kelompok wilayah, regresi poisson untuk melihat
hubungan kedekatan pasien tuberkulosis paru tertular dengan ( ̂ ) didapatkan
pengelompokkan sebanyak 5 wilayah dengan variabel signifikansi yang sama.
Kebaruan penelitian ini menghasilkan Spatio GWPR pada penderita tuberkulosis
sebagai cara pencegahan dan pengendalian infeksi, bagi petugas TB paru di
tingkat PUSKESMAS sampai di tingkat pengambil kebijakan.
Kesimpulan: Sebagai penular, kepadatan penduduk dan keluarga miskin adalah
faktor yang paling berkontribusi. Sebagai tertular, rumah tangga ber-PHBS,
populasi sekolah adalah faktor yang paling berkontribusi. Disarankan untuk
semua tingkatan dari pengambil keputusan untuk pelaksana program, Spatio
GWPR digunakan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi tuberkulosis paru. |
---|