ANALISIS KEBERLANJUTAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KAMPUNG BERSIH NARKOBA DI KAMPUNG NAGABONAR SURABAYA

Hasil survei Badan Narkotika Nasional diketahui prevalensi penyalahgunaan narkoba pada tahun 2015 berjumlah 4.098.029 orang, meningkat 0,02% dari tahun 2014 sebesar 4.022.228, dimana jumlah tersebut berdasarkan populasi usia 10-59 tahun. Salah satu upaya BNN sebagai fasilitas dalam mengatasi perma...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: AKHMAD NUR ROYAN BAGUSTIAN, 101411133043
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/75116/1/KKC%20KK%20FKM%20235%20-%2018%20Bag%20a-Abstract.pdf
http://repository.unair.ac.id/75116/2/KKC%20KK%20FKM%20235%20-%2018%20Bag%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/75116/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Hasil survei Badan Narkotika Nasional diketahui prevalensi penyalahgunaan narkoba pada tahun 2015 berjumlah 4.098.029 orang, meningkat 0,02% dari tahun 2014 sebesar 4.022.228, dimana jumlah tersebut berdasarkan populasi usia 10-59 tahun. Salah satu upaya BNN sebagai fasilitas dalam mengatasi permasalahan narkoba yaitu dengan mengadakan program Kampung Bersih Narkoba pada tahun 2008, yang saat ini juga telah diatur dalam Perwali Nomor 65 Tahun 2014. Oleh karena itu, penelitian ini ingin melihat upaya pemberdayaan apa saja yang dilakukan masyarakat kampung nagabonar sehingga program dapat berlanjut dan berhasil mempertahankan predikat kampung bersih narkoba. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Desain penelitian studi kasus. Penentuan informan menggunakan criterion-based selection, enam orang informan secara Indepth Interview. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberdayaan yang dilakukan saat adanya pemilihan kampung bersih narkoba masih dijalankan hingga saat ini meskipun tidak seintensif dahulu seperti kegiatan karang taruna, pengajian, rapat masyarakat, hingga sosialisasi di lingkungan masyarakat. Keberlanjutan progam pemberdayaan dalam mempertahankan status kampung bersih narkoba tidak lepas dari tahapan keberlanjutan program, yaitu Assess community needs, Use local materials, Identify a local funding source, Provide training, education, and outreach, Motivate beneficiaries to take ownership, Monitor and evaluate. Dari keenam tahapan tersebut, yang paling berperan dalam keberlanjutan pemberdayaan dalam kampung bersih narkoba yaitu sumber dana manusia dan sumber selaku source di kampung Nagabonar. Dari proses tersebut menghasilkan output yaitu pemberdayaan yang berkelanjutan. Kesimpulan penelitian adalah kampung nagabonar hingga saat ini mampu mempertahankan predikat kampung bersih narkoba dengan tetap menjalankan pemberdayaan meskipun tidak seintensif dahulu. Diperlukan pemantauan secara berkala oleh pihak BNN sebagai fasilitas masyarakat agar kegiatan di kampung nagabonar tetap berjalan dan menjadi contoh bagi masyarakat kampung lainnya.