PEREMPUAN DALAM BISNIS MEDIA MASSA (Studi pada Perempuan di Televisi Swasta Lokal Surabaya dalam Perspektif Gender)
Perempuan dalam lingkaran bisnis media massa, utamanya dalam bisnis media televisi mempunyai kekuatan dan daya tarik tersendiri sehingga menjadi ladang subur bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Keberadaan perempuan dalam media televisi menjadi penting karena perempuan dianggap mampu menjad...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/75130/1/ABSTRAK_Fis.S.57%2018%20Roi%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/75130/2/FULLTEXT_Fis.S.57%2018%20Roi%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/75130/3/JURNAL_Fis.S.57%2018%20Roi%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/75130/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Perempuan dalam lingkaran bisnis media massa, utamanya dalam bisnis media televisi mempunyai kekuatan dan daya tarik tersendiri sehingga menjadi ladang subur bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Keberadaan perempuan dalam media televisi menjadi penting karena perempuan dianggap mampu menjadi pemanis dan pelengkap dalam tayangan televisi.
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif untuk mengungkap dan menjawab fokus penelitian, yaitu posisi perempuan dalam bisnis media televisi swasta lokal serta melihat relasi gender yang terjadi didalamnya. Teori yang digunakan adalah Teori Relasi Kekuasaan dari Michel Foucault. Informan dalam kajian ini berjumlah enam belas, yang bekerja dan terlibat dalam bisnis media televisi swasta lokal di Surabaya. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah snowball dan accidental. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam dan studi pustaka.
Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini antara lain: (1) Perempuan dalam bisnis media televisi ditempatkan pada posisi yang tidak menguntungkan, sedangkan untuk penampilan perempuan di depan layar mengutamakan keindahan dan kecantikan perempuan dengan tujuan untuk menarik perhatian penonton; dan (2) Relasi gender yang terjadi dalam bisnis media televisi ditemukan adanya stereotip yaitu pandangan tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan, subordinasi yaitu sebuah anggapan yang menganggap bahwa perempuan lemah dan menjadi nomor dua setelah laki-laki, marginalisasi yaitu peminggiran terhadap perempuan, serta violence atau kekerasan yaitu serangan fisik maupun non fisik dari salah satu jenis kelamin. |
---|