KONSTRUKSI MASYARAKAT DESA TERHADAP PAGUYUBAN REOG PEREMPUAN “SARDULO NARESHWARI” DI DESA SAWOO PONOROGO
Konstruksi masyarakat yang melekat pada paguyuban reog perempuan ini di awali oleh pemikiran satu orang dan dari pemikiran tersebut membuat masyarakat lain ikut menerapkan pemikiran yang sama. Masuk nya perempuan dalam dunia seni memberikan peran tersendiri dimana perempuan mampu membangkitkan seman...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/75157/1/ABSTRAK_Fis.S.68%2018%20Wat%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/75157/2/FULLTEXT_Fis.S.68%2018%20Wat%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/75157/3/JURNAL_Fis.S.68%2018%20Wat%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/75157/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Konstruksi masyarakat yang melekat pada paguyuban reog perempuan ini di awali oleh pemikiran satu orang dan dari pemikiran tersebut membuat masyarakat lain ikut menerapkan pemikiran yang sama. Masuk nya perempuan dalam dunia seni memberikan peran tersendiri dimana perempuan mampu membangkitkan semangat para paguyuban yang telah lama tak aktif di dunia Reog, dengan adanya paguyuban ini menjadi pukulan untuk paguyuban laki-laki. Konstruksi yang ada dalam paguyuban sangat memberikan pengauh dengan keadaan anggota yang sempat terpengaruh dengan adanya penilaian tersebut dari masyarakat. Namun semua penilaian tersebut dapat ditepis oleh anggota paguyuban reog prempuan “Sardulo Nareshwari”
Paradigma yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah paradigma definisi sosial dengan pendekatan yang bersifat kualitatif. Teori yang digunaka adalah Teori Konstruksi sosial dari Peter L. Berger dan Luckman. Informan dalam penelitian ini adalah 9 orang masyarakat yang berada di Desa Sawoo, yang lingkungan sosialnya berada sekitar tempat paguyuban Reog perempuan “Sardulo Nareshwari”. Teknik penentuan subjek penelitian adalah snowball. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam.
Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini antara lain: (1) prinsip hidup yang diyakini masyarakat tentang perempuan adalah merawat anak, merawat rumah, akhirnya paguyuban ini menyalahi kodrat, menyalahi pakem dalam reog. (2) konstruksi yang tercipta sangat bertolak belakang dengan keadan yang sebenarnya. Konstruksi yang dulunya sangat kental dan melekat dalam paguyuban ini telah luntur dan menghilang kini lebih cenderung hilang, karena konstruksi tersebut sengaja dibuat dan dibesarkan untuk kepentingan politik semata.(3) penerimaan sosial kini semula mengalami penolakan telah berubah menjadi dukungan dan kestujuan untuk kelestarian kebudayaan. |
---|