APLIKASI REGRESI SPASIAL UNTUK PEMODELAN TUBERKULOSIS DI JAWA TIMUR BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN HOST

Regresi spasial adalah pengembangan dari metode regresi linier klasik yang digunakan untuk memodelkan suatu data yang memiliki unsur spasial (kewilayahan). Model regresi spasial adalah Spatial Autoregressive Model (SAR), Spatial Error Model (SEM) dan Spatial Autoregressive Average Moving (SARMA). Pr...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RISA AYU WULANDARI, 101411133007
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/75169/1/KKC%20KK%20FKM%20250%20-%2018%20Wul%20a-Abstract.pdf
http://repository.unair.ac.id/75169/2/KKC%20KK%20FKM%20250%20-%2018%20Wul%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/75169/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Regresi spasial adalah pengembangan dari metode regresi linier klasik yang digunakan untuk memodelkan suatu data yang memiliki unsur spasial (kewilayahan). Model regresi spasial adalah Spatial Autoregressive Model (SAR), Spatial Error Model (SEM) dan Spatial Autoregressive Average Moving (SARMA). Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat kedua dengan kasus tuberkulosis terbanyak di Indonesia. Jumlah penderita tuberkulosis di Jawa Timur mengalami fluktuatif, meningkat pada tahun 2014 dan menurun pada tahun 2016. Faktor lokasi antar wilayah diduga akan memberikan efek ketergantungan spasial terhadap kejadian tuberkulosis. Ketergantungan spasial tersebut terjadi pada wilayah yang mempunyai keterbatasan potensi dalam melaksanakan program peningkatan derajat kesehatan, sehingga perlu adanya kerjasama dengan wilayah lain. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis regresi spasial dalam pemodelan Tuberkulosis berdasarkan faktor lingkungan dan host di Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian non reaktif. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan data publikasi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan cara merekap berdasarkan variabel data yang dibutuhkan. Analisis data menggunakan dalam penelitian ini adalah regresi spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kepadatan penduduk (p-value = 0,000) dan jenis kelamin (p-value = 0,000) terhadap kejadian tuberkulosis sedangkan luas lantai (p-value = 0,170) tidak berpengaruh terhadap kejadian tuberkulosis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin padat suatu wilayah dan semakin banyak penduduk berjenis kelamin laki-laki dapat meningkatkan kejadian tuberkulosis pada suatu wilayah. Model regresi spasial terbaik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spatial Error Model. Sebaiknya perlu dilakukan menyusun kebijakan atau program yang lebih efektif sesuai dengan kondisi geografi setiap daerah guna mengurangi risiko tuberkulosis.