GERAKAN MENGUNYAH MENGGUNAKAN PERMEN KARET MENGURANGI KEJADIAN GASTROPARESIS PASCA PEMBEDAHAN PADA KASUS PERFORASI GASTER DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOETOMO SURABAYA
Pendahuluan: Perforasi gaster merupakan penyakit dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Masalah paska operasi, salah satunya gastroparesis, akan menambah morbiditas pada pasien. Sham feeding, salah satunya dengan mengunyah permen karet, diharapkan dapat menjadi alternatif mempercepat pemu...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/75193/1/PPDS.IB.%2022-18%20Har%20g%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/75193/2/PPDS.IB.%2022-18%20Har%20g.pdf http://repository.unair.ac.id/75193/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Pendahuluan: Perforasi gaster merupakan penyakit dengan morbiditas dan
mortalitas yang tinggi. Masalah paska operasi, salah satunya gastroparesis, akan
menambah morbiditas pada pasien. Sham feeding, salah satunya dengan
mengunyah permen karet, diharapkan dapat menjadi alternatif mempercepat
pemulihan terhadap kondisi paralitik paska operasi repair gaster. Gerakan
mengunyah diharapkan menstimulasi enteral nervus sistem melalui cephalicvagal
respon dan peningkatan kadar hormon gastrin yang dapat menstimulasi
otot-otot gaster untuk mempercepat pengosongan gaster sehingga pasien dapat
diberikan makanan secara oral lebih awal.
Metode penelitian: penelitian ini dilakukan di RSUD dr. Soetomo Surabaya
secara prospektif menggunakan Randomized Control Trial, dengan sampel
berjumlah 32 orang, dimana 16 orang sebagai kontrol dan 16 orang diberi
perlakuan. Semua pasien diperiksakan kadar gastrin dan dievaluasi produksi pipa
nasogastrik paska operasi repair gaster.
Hasil penelitian: Dari sampel yang terkumpul didapatkan jumlah rata-rata
produksi pipa nasogastrik pada kelompok perlakuan dalam 24 jam pasca operasi
sebanyak 180 cc dan berkurang menjadi 64,69 cc pada 48 jam pasca operasi,
kemudian berkurang lagi menjadi 13,44 cc pada 72 jam pasca operasi.Tampak
perbedaan yang signifikan antara jumlah produksi pipa nasogastrik kelompok
perlakuan terhadap kelompok kontrol pada 48 jam dan 72 jam paska operasi.
Rata-rata penurunan jumlah cairan lambung yang diukur melalui pipa nasogastrik
pada 24 jam hingga 48 jam paska operasi mencapai 107,5 cc pada kelompok
perlakuan dan 44,38 cc pada kelompok kontrol, dengan indeks kesalahan sebesar
0,008.
Kesimpulan: Gerakan mengunyah menggunakan permen karet dapat menurunkan
jumlah produksi pipa nasogastrik pada pasien-pasien paska operasi repair gaster,
dan dapat menjadi alternatif untuk merangsang fungsi motilitas gaster agar segera
pulih paska operasi. |
---|