HUBUNGAN KEKURANGAN GIZI TERHADAP TERJADINYA HIPOKALSIFIKASI ENAMEL GIGI SULUNG BALITA di PUSKESMAS KUTAKULON BONDOWOSO (Penelitian Pendahuluan)

Latar Belakang Kualitas jaringan tubuh termasuk gigi ditentukan oleh nutrisi yang adekuat selama masa pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan. Demikian halnya pada gigi, proses pembentukan dan tumbuh kembang yang sempurna akan memberikan morfologi, anatomi dan fungsi gigi yang optimal. Pada jaring...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HAYU HENNING HANDAYANI, 021518046310
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/75437/1/PPDGS.PGA.%2004-18%20Han%20h%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/75437/2/PPDGS.PGA.%2004-18%20Han%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/75437/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang Kualitas jaringan tubuh termasuk gigi ditentukan oleh nutrisi yang adekuat selama masa pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan. Demikian halnya pada gigi, proses pembentukan dan tumbuh kembang yang sempurna akan memberikan morfologi, anatomi dan fungsi gigi yang optimal. Pada jaringan enamel, lapisan terluar gigi ini merupakan pertahanan pertama terhadap bakteri karies, kekurangan penyerapan energi, mineral dan vitamin yang diperlukan selama fase mineralisasi gigi diketahui dapat mempengaruhi pembentukan enamel. Kelainan yang bisa terjadi adalah hipokalsifikasi enamel baik pada gigi sulung maupun pada gigi permanen. Tujuan mengetahui hubungan kekurangan gizi terhadap terjadinya hipokalsifikasi enamel gigi sulung balita di Puskesmas Kutakulon Bondowoso. Metode Penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain penelitian “Cross Sectional study” dengan subyek penelitian 98 anak 2 – 5 tahun, dengan menimbang berat badan, mencatat tanggal kelahiran, dan pemeriksaan klinis gigi menggunakan kaca mulut dan sonde dan mengklasifikasikan status gizi melalui pengukuran antropometri indeks berat badan sesuai umur berdasarkan ketentuan yang tertuang dalam SK Menteri Kesehatan RI no. 1995/MENKES/SK/XII/2010. Hasil Dari analisa statistik data penelitian diketahui bahwa data penelitian berdistribusi normal dan berdasarkan uji korelasi Pearson didapatkan p>0,05 yang artinya adanya korelasi yang bermakna antara kekurangan gizi dengan hipokalsifikasi enamel Kesimpulan Terdapat hubungan kekurangan gizi dengan terjadinya hipoklasifikasi enamel gigi sulung balita.