ALASAN PENGGUNAAN STRATEGI INFORMATION WARFARE DEFENSIF DAN OFENSIF RUSIA DI TAHUN 2013-2017
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis mengapa Rusia menerapkan strategi information warfare yang defensif dan ofensif dalam waktu yang bersamaan pada periode tahun 2013 hingga 2017. Strategi information warfare Rusia yang defensif dan ofensif tersebut dapat dilihat dari kasus krisis Ukraina da...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/75493/1/ABSTRAK_Fis.HI.48%2018%20Rah%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/75493/3/FULLTEXT_Fis.HI.48%2018%20Rah%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/75493/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis mengapa Rusia menerapkan strategi
information warfare yang defensif dan ofensif dalam waktu yang bersamaan pada
periode tahun 2013 hingga 2017. Strategi information warfare Rusia yang
defensif dan ofensif tersebut dapat dilihat dari kasus krisis Ukraina dan aneksasi
Crimea pada kurun waktu 2013 hingga 2017. Dalam kasus tersebut, Rusia
menggunakan strategi information warfare yang defensif seperti membatasi arus
informasi yang masuk serta propaganda. Dalam waktu yang bersamaan, Rusia
juga menggunakan strategi information warfare yang ofensif di Ukraina dengan
melakukan propaganda dan disinformasi. Skripsi ini menggunakan persepsi
ancaman sebagai pendekatan utama, yang melihat wadah information warfare
sebagai wadah kontestasi sehingga menjadi ancaman bagi Rusia. Dalam skripsi
ini, peneliti mendapatkan dua temuan yaitu kebutuhan akan legitimasi bagi Rusia
serta upaya mempertahankan cordon sanitaire-nya di kawasan Ukraina.
Kebutuhan Rusia akan legitimasi berkaitan dengan kelancaran pemerintah Rusia
untuk menjalankan kebijakannya, sehingga Rusia perlu melakukan pembentukan
opini publik baik di dalam maupun di luar negeri. Rusia juga membutuhkan
cordon sanitaire antara dirinya dengan negara-negara barat, sehingga penerapan
information warfare di kawasan Ukraina dilakukan. Kedua hal tersebut memiliki
keterkaitan yang erat, karena Rusia memerlukan legitimasi untuk mendapatkan
tujuan cordon sanitaire-nya di Ukraina. |
---|