HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU SERTA DUKUNGAN KELUARGA DAN TEMAN TERHADAP TINGKAT HEALTH LITERACY TERKAIT NUTRISI PRAKONSEPSI (Studi di Pesantren Mahasiswi Muhyidin Surabaya)
Angka Kematina Ibu (AKI) di Indonesia masih belum mencapai target yang ditetapkan SDGs. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan kesehatan prakonsepsi kepada wanita usia subur, calon pengantin dan remaja. Remaja yang mendekati kehamilan adalah kelompok mahasiswa yang me...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/75600/1/KKC%20KK%20FKM.267-18%20Ilm%20h%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/75600/2/KKC%20KK%20FKM.267-18%20Ilm%20h%20SKRIPSI.pdf http://repository.unair.ac.id/75600/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Angka Kematina Ibu (AKI) di Indonesia masih belum mencapai target yang
ditetapkan SDGs. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
mengoptimalkan kesehatan prakonsepsi kepada wanita usia subur, calon
pengantin dan remaja. Remaja yang mendekati kehamilan adalah kelompok
mahasiswa yang memiliki kemampuan lebih unggul dalam mengakses, menyerap
dan mengimplementasikan informasi. Hal ini sesuai dengan konsep health
literacy yang sedang digencarkan di Indonesia untuk mendukung terwujudnya
kehidupan masyarakat yang sejahtera. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisis hubungan karakteristik individu dan dukungan keluarga serta teman
terhadap tingkat health literacy mahasiswa yang tinggal di Pesantren Mahasiswi
Muhyidin Surabya.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sedangkan jenis penelitian
yang digunakan adalah deskriptif dengan rancang bangun cross sectional.
Responden diambil dari keseluruhan populasi yakni mahasiswa yang tinggal di
Pesantren Mahasiswi Muhyidin Surabaya sejumlah 63 orang. Pengambilan data
dilakukan menggunakan kuesioner.
Hasil dari penelitian diketahui bahwa tingkat health literacy mahasiswa
kebanyakan bermasalah. Usia responden mayoritas 17-25 tahun dan pendidikan
terakhir kebanyakan SMA/sederajat. Sedangkan program studi terbanyak adalah
sains. Mayoritas bersuku jawa dan tidak memiliki budaya tertentu. hubungan
antara tingkat health literacy dengan program studi dan budaya adalah kuat.
Sedangkan hubungannya moderate dengan dukungan keluarga. Lemahnya
hubungan terjadi pada tingkat health literacy dengan umur, pendidikan terakhir
dan suku. Sedangkan hubungan tidak berarti terdapat pada tingkat health literacy
dengan dukungan teman.
Sehingga hubungan kuat terdapat pada tingkat health literacy dengan
program studi dan budaya. Sarannya antara lain pembentukan poskestren,
perpustakaan, dan event promosi kesehatan di pesantren, penyediaan media
online yang berkualitas, serta pengoptimalan peran posyandu remaja. |
---|