PERBEDAAN PEMANFAATAN ONLINE FOOD ORDERING DAN POLA KONSUMSI (Studi pada Mahasiswa dengan Status Gizi Lebih dan Normal di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Angkatan 2014-2016)

• Main Author: SHELLY AMALIA FITRIANTI, 101411131021
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2018
• Subjects: TX341-641 Nutrition. Foods and food supply
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/75677/1/KKC%20KK%20FKM.279-18%20Fit%20p%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/75677/2/KKC%20KK%20FKM.279-18%20Fit%20p%20SKRIPSI.pdf; http://repository.unair.ac.id/75677/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Obesitas telah menjadi salah satu masalah paling umum di dunia. Prevalensi obesitas meningkat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya kemudahan akses mendapatkan makanan, khususnya junk food dan makanan padat kalori yang saat ini dapat dibeli secara online. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan pemanfaatan online ordering food dan pola konsumsi pada mahasiswa berstatus gizi normal dan lebih. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dengan 84 sampel, yakni responden dengan status gizi normal dan responden overweight yang menggunakan simple random sampling. Pengmpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner berisi data diri dan pemanfaatan online ordering food, serta instrumen pola konsumsi, yakni food frequency questionnaire dan food recall. Analisis statistik yang digunakan, yakni fisher exact, independent T-test, dan mann whitney. Sebagian besar subjek berusia antara 18-23 tahun, sebagian besar perempuan, tinggal dengan orang tua, melakukan pemesanan online 1-2x per bulan dan makanan yang dipesan adalah Asia. Mereka lebih nyaman mengakses produk secara online dan mayoritas mengonsumsi makanan dengan karbohidrat tinggi. Hasil menyatakan, bahwa terdapat perbedaan dalam frekuensi pemesanan makanan secara online (p = 0,024) tetapi tidak terdapat perbedaan dalam pola konsumsi dan asupan zat gizi makro (p> 0,05) pada responden dengan status gizi normal dan status gizi lebih. Kesimpulan dari penelitian ini, yaitu frekuensi pemesanan makanan secara online lebih banyak dilakukan oleh responden dengan status gizi lebih jika daripada responden dengan status gizi normal.