DARI HOUDT BRAEF STANT HINGGA HARAPAN BUDI SETIAWAN: PERKEMBANGAN KLUB SEPAK BOLA H.B.S. SURABAYA TAHUN 1913-1960-AN

Skripsi ini membahas tentang perkembangan dan kiprah H.B.S. (Houdt Braef Stant) Surabaya, dengan batasan tahun 1913-1960-an. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode sejarah yang terdiri dari pengumpulan data (heuristik), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digun...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MUHAMMAD NAUFAL RIDLO, 121411431015
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/75885/1/FS%20SEJ%2041-18%20RID%20D%20-%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/75885/2/FS%20SEJ%2041-18%20RID%20D.pdf
http://repository.unair.ac.id/75885/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Skripsi ini membahas tentang perkembangan dan kiprah H.B.S. (Houdt Braef Stant) Surabaya, dengan batasan tahun 1913-1960-an. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode sejarah yang terdiri dari pengumpulan data (heuristik), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan adalah arsip mengenai klub sepak bola yang diperoleh dari Kantor Arsip Nasional Republik Indonesia, sumber koran serta majalah diantaranya Soerabaia Post, Jawa Post, Bataviaasch Nieuwsblad, De Indische Courant, Het Nieuws Van Den Dag Voor Nederlandsch-Indie, Sport: Officieel Orgaan Van de Nederlandsch-Indische Voetbal Unie, Soerabaiasch Handelsblad, dari Perpustakaan Stikosa AWS Surabaya, Perpustakaan Nasional, Monument Pers, Perpustakaan Medayu, dan Jogja Library Center Jogjakarta. Selama perjalanan klub sekitar tahun 1913-1960an H.B.S Surabaya mengalami pasang surut dalam kancah persepakbolaan nasional hingga internasional. Klub sepak bola yang bernama H.B.S (Houdt Braef Stant) didirikan dari sekumpulan siswa di sebuah sekolah Hoogere Burger-School pada tanggal 19 Januari 1913 di Surabaya. Pengelolaan klub H.B.S mengalami perubahan seiring dengan situasi serta kondisi pada masa tersebut. Pada masa kepemimpinan Weiss penerapan kedisiplinan menjadi kunci keberhasilan klub. Pengelolaan klub mulai dari menyewa lapangan dengan fasilitas yang mendukung, latihan intensif, “formasi-W”, pendanaan lewat penjualan tiket pertandingan menjadi faktor kesuksesan klub. Munculnya pemain-pemain hebat dari berbagai latar belakang etnis mulai dari Bumiputra, Tionghoa, dan Eropa mendukung keberhasilan klub H.B.S dalam kancah sepak bola Surabaya hingga Hindia-Belanda. Setelah kemerdekaan, klub H.B.S bergabung dengan Persebaya setelah organisasi yang menaungi H.B.S yaitu S.V.B memutuskan untuk bergabung dengan Persibaja. H.B.S mengalami perubahan nama seiring dengan instruksi pemerintah untuk menggunakan nama berbahasa Indonesia. H.B.S. Surabaya mengalami kemunduran ketika memasuki tahun 1960-an. Maraknya praktik suap pemain yang melibatkan pemain H.B.S Surabaya membuat klub ini jatuh. Sikap indisipliner pemain H.B.S menjadi kehancuran bagi klub menunjukkan bahwa sikap disiplin seluruh elemen klub sangat menentukan faktor keberhasilan klub.