PENDIDIKAN & MINDRING: AKTIVITAS SOSIAL EKONOMI ETNIS TIONGHOA DI MOJOKERTO TAHUN 1959-1980

Skripsi ini membahas tentang aktivitas sosial dan ekonomi etnis Tionghoa di Mojokerto, dengan batasan tahun 1959-1980. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode sejarah yang terdiri dari pengumpulan data (heuristik), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: LUKIYATI NINGSIH, 121411431059
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/75930/1/FS%20SEJ%2051-18%20KOT%20S%20-%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/75930/2/FS%20SEJ%2051-18%20KOT%20S.pdf
http://repository.unair.ac.id/75930/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Skripsi ini membahas tentang aktivitas sosial dan ekonomi etnis Tionghoa di Mojokerto, dengan batasan tahun 1959-1980. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode sejarah yang terdiri dari pengumpulan data (heuristik), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan adalah arsip mengenai aktivitas ekonomi etnis Tionghoa yang diperoleh dari Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Mojokerto. Sumber koran Soerabaia Post, Jawa Post, Pewarta Soerabaia, dan Mingguan Siasat dari Perpustakaan Stikosa AWS Surabaya dan Jogja Library Center Jogjakarta. Skripsi ini menunjukkan bahwa etnis Tionghoa di Mojokerto dalam melakukan kegiatan ekonominya mendekati wilayah aliran Sungai Brantas yang melewati wilayah Mojokerto. Usaha-usaha yang dimiliki etnis Tionghoa tersebar di beberapa titik wilayah kabupaten dan kota. Di wilayah kota etnis Tionghoa menguasai pusat kegiatan perdagangan yang terletak di Jalan Majapahit. Sementara aktivitas lain yakni pertanian tersebar di wilayah pedesaan di kabupaten. Dominasi yang dilakukan etnis Tionghoa terhadap perekonomian, mendorong pemerintah menerapkan berbagai kebijakan yang melindungi pengusaha pribumi. Penerapan PP No. 10 Tahun 1959 mengakibatkan Tionghoa yang tinggal di pedesaan harus pindah ke wilayah kota. Dalam lingkup Jawa Timur penerapan Pepelrada Jatim 1966 mengakibatkan perubahan terhadap atribut ketionghoaan dalam kegiatan perekonomian di wilayah Mojokerto. Sudah pasti kedua peraturan ini memiliki dampak bagi kegiatan sosial dan ekonomi etnis Tionghoa di wilayah Mojokerto