GAMBARAN KASUS LEPTOSPIROSIS BERBASIS KONDISI LINGKUNGAN RUMAH, TOPOGRAFI, SERTA PERILAKU PENDERITA DI KABUPATEN GRESIK
Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri patogen bernama Leptospira. Faktor iklim di Indonesia serta kondisi lingkungan buruk baik bagi kelangsungan hidup dan berkembangbiaknya bakteri Leptospira. Penularan leptospirosis pada manusia ditularkan oleh hewan yang terinfeks...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/76013/1/KKC%20KK%20FKM.303-18%20Dew%20g%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/76013/2/KKC%20KK%20FKM.303-18%20Dew%20g%20SKRIPSI.pdf http://repository.unair.ac.id/76013/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri
patogen bernama Leptospira. Faktor iklim di Indonesia serta kondisi lingkungan
buruk baik bagi kelangsungan hidup dan berkembangbiaknya bakteri Leptospira.
Penularan leptospirosis pada manusia ditularkan oleh hewan yang terinfeksi
kuman Leptospira yang masuk melalui membran mukosa. Kabupaten Gresik
merupakan salah satu daerah endemis leptospirosis dengan persebaran penyakit
yang hampir merata di setiap kecamatan. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis hubungan kondisi lingkungan rumah, kondisi topografi, serta
perilaku dengan kejadian leptospirosis pada masyarakat di Kabupaten Gresik.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain studi
case control. Jumlah sampel 14 kasus dan 14 kontrol. Analisis data dilakukan
secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square dengan α=0,05
dan perhitungan Odds Ratio (OR) dengan taraf signifikansi 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis
pekerjaan (p = 0,058 dan OR = 4,5), keberadaan genangan air (p= 0,001 dan OR=
22), kondisi selokan (p=0,053 dan OR= 0,205), kondisi tempat sampah (p=0,023
dan OR= 0,160), penggunaan alas kaki dan sarung tangan (p=0,004), merawat
luka (p=0,002 dan OR= 0,067), dan mencuci kaki dan tangan dengan sabun
(p=0,000 dan OR= 0,031) dengan kejadian leptospirosis. Hasil penangkapan tikus
dari 28 perangkap yang dipasang didapatkan 9 tikus yang terperangkap dengan
jenis jenis tikus terbanyak yang ditangkap adalah tikus semak (Rattus tiomanicus)
dimana Tikus semak menjadi salah satu reservoir penyakit leptospirosis.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah mayoritas penderita memiliki
pekerjaan berisiko dengan kondisi lingkungan rumah yang buruk dan memiliki
perilaku yang tidak sehat. Masyarakat perlu menjaga kondisi lingkungan rumah
dan memperhatikan sanitasi lingkungan rumah agar terhindar dari penyakit
leptospirosis. Serta selalu memperhatikan dan menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat kapanpun dan dimanapun berada |
---|