PEMETAAN KEJADIAN DBD, KONDISI IKLIM, KEPADATAN JENTIK DAN MOBILITAS PENDUDUK DENGAN KEJADIAN DBD DI WILAYAH KELURAHAN PUTAT JAYA TAHUN 2015-2017

Penyakit DBD dapat dipengarui oleh faktor lingkungan iklim, kepadatan jentik (indikator ABJ) serta angka mobilitas penduduk. Pemetaan kasus DBD juga dilakukan untuk mengetahui persebaran dan mengetahui wilayah mana saja yang beresiko tinggi DBD. Penelitian ini bertujuan untuk Melakukan pemetaan kej...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NANDELLA LARASATI PUTRI DIANA, 101411131060
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/76030/1/KKC%20KK%20FKM%20339%20-%2018%20Dia%20p-Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/76030/2/KKC%20KK%20FKM%20339%20-%2018%20Dia%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/76030/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penyakit DBD dapat dipengarui oleh faktor lingkungan iklim, kepadatan jentik (indikator ABJ) serta angka mobilitas penduduk. Pemetaan kasus DBD juga dilakukan untuk mengetahui persebaran dan mengetahui wilayah mana saja yang beresiko tinggi DBD. Penelitian ini bertujuan untuk Melakukan pemetaan kejadian DBD, kondisi iklim, ABJ dan mobilitas penduduk dengan Kejadian DBD di wilayah Kelurahan Putat Jaya tahun 2015-2017. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, menggunakan studi ecology time series dan menggunakan total populasi. Data yang diperlukan yaitu data primer dan data sekunder. Pemetaan menunjukkan pola sebaran kasus DBD di tiap RW adalah mengelompok dan menyebar. Kasus terbanyak ditemukan pada wilayah RW yang jarak antar rumah warganya sempit. Berdasarkan uji korelasi, jika curah hujan tinggi maka kepadatan jentik (ABJ) tinggi (r=0,043), curah hujan tinggi maka kejadian DBD tinggi (r=0,278). Suhu udara rendah maka kepadatan jentik (ABJ) tinggi (r=0,078), suhu udara tinggi maka kejadian DBD rendah (r=-0,480). Kelembapan tinggi maka kepadatan jentik (ABJ) tinggi (r=0,181), kelembapan tinggi maka kejadian DBD rendah (r=0,282). Lama penyinaran matahari tinggi maka kepadatan jentik (ABJ) tinggi (r=0,049), lama penyinaran matahari tinggi maka kejadian DBD rendah (r=-0,150). Angka mobilitas penduduk tinggi maka kejadian DBD meningkat (r=0,413) Adanya faktor lingkungan yang mendukung kejadian DBD di wilayah Kelurahan Putat Jaya, menjadikan wilayah yang beresiko tinggi terhadap penyakit DBD dan membuat persebaran kasus terlihat mengelompok dan menyebar. Perlunya kerja sama antara pihak Puskesmas dan masyarakat untuk mengendalikan DBD.