KORELASI SENYUM, DOMINANSI OTAK DAN IPK (Penelitian dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tahun masuk 2015)
Senyum merupakan ekspresi wajah untuk menunjukkan emosi yang positif (Ekman, 2013). Senyum diketahui memiliki banyak manfaat. Pada bidang sosial, individu yang senyum dinilai lebih tinggi dalam kebaikan, kejujuran, dan rasa humor (Thornton, 1943 dalam Hess B et al, 2002). Pada bidang ekonomi, Easte...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/76187/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/76187/2/FK%20PD%2042%2016%20Mar%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/76187/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Senyum merupakan ekspresi wajah untuk menunjukkan emosi yang positif (Ekman, 2013). Senyum diketahui memiliki banyak manfaat. Pada bidang sosial, individu yang senyum dinilai lebih tinggi dalam kebaikan, kejujuran, dan rasa humor
(Thornton, 1943 dalam Hess B et al, 2002). Pada bidang ekonomi, Easterlin dalam Tella RD et al (2006) mengatakan bahwa perasaan bahagia berkorelasi dengan pendapatan individu. Pada bidang pendidikan, senyum yang digunakan oleh para guru dimaknai siswa bahwa guru tersebut mengajar dengan perasaan senang sehingga murid juga ikut senang (Sitompul, 2009). Tidak kalah penting pada bidang medis, senyum dapat meningkatkan kualitas hidup, serta mencerminkan kepercayaan diri seseorang dengan memberikan manfaat kesehatan secara keseluruhan (Rahul D et al,2013). Diduga bahwa terdapat hubungan antara senyum dengan dominansi otak.
Dominansi otak adalah penggunaan sisi otak yang berbeda dalam belajar dan mendengarkan pola yang berarti, konsisten menggunakan satu sisi otak di atas yang lain. Pada penelitian sebelumnya ditemukan bahwa ekspresi wajah bahagia (senyum) mengaktivasi hemisfer kanan (Pohl et al, 2013). Jika dominansi otak ini berkaitan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), maka bagaimana korelasinya?
Selama ini, belum ada penelitian mengenai korelasi senyum, dominansi otak dan IPK pada seseorang.
Tujuan penelitian ini adalah meneliti korelasi senyum terhadap lateralisasi otak dan IPK. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan desain cross
sectional. Sampel adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tahun masuk 2015. Mahasiswa diberikan inform consent dan melakukan pengisian kuisioner untuk mencari tahu dominansi otak yang dimiliki. Setelah
kuisioner terisi, sampel dipotret 3 kali dalam 30 detik menggunakan kamera HP Samsung S7 Edge kemudian dianalisis menggunakan FACE API - Facial Recognition Software. Kemudian dilakukan pengumpulan data dan dilanjutkan dengan analisis data.
Dari 50 mahasiswa, responden sebanyak 43 adalah perempuan dan sisanya 7
orang adalah laki-laki. Usia rata-rata responden yaitu 20,36 tahun.
Berdasarkan analisis data, koefisien korelasi r hitung sebesar 0,064, sehingga
dapat disimpulkan bahwa nilali senyum tidak memiliki korelasi dengan IPK
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tahun masuk 2015. |
---|