UJI EFEK AGED GARLIC EXTRACT (Allium sativum L) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN MENCIT PUTIH JANTAN

Penyebab utama kematian di seluruh dunia adalah penyakit kardiovaskular (kebanyakan penyakit jantung koroner dan stroke) yang menyumbang lebih dari 80% kematian di negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini diantisipasi bahwa pada tahun 2020 penyakit kardiovaskular diperkirakan menjadi penyebab u...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fajar Sartika Hadi, NIM011411131167
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/76237/1/Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/76237/2/FK%20PD%2033%2018%20Had%20u.pdf
http://repository.unair.ac.id/76237/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penyebab utama kematian di seluruh dunia adalah penyakit kardiovaskular (kebanyakan penyakit jantung koroner dan stroke) yang menyumbang lebih dari 80% kematian di negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini diantisipasi bahwa pada tahun 2020 penyakit kardiovaskular diperkirakan menjadi penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas di sebagian besar negara-negara berkembang di seluruh dunia. Pada era sekarang, terapi dengan obat herbal semakin populer dalam dunia kesehatan terutama sebagai sumber obat kuratif dan preventif untuk penyakit kardiovaskular, salah satunya adalah bawang putih. Bawang putih (Allium sativum L) sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu sebagai obat dengan kandungannya yang disebut SAC (S-allylcysteine) di dalam preparat Aged Garlic Extract (AGE) yang saat ini sedang menjadi pusat perhatian masyarakat dalam penggunaannya sebagai pengganti obat sintetis yang sudah beredar saat ini. Dewasa ini minat masyarakat untuk kembali pada pengobatan tradisional semakin meningkat. Pengobatan dengan ramuan tradisional dirasakan lebih murah dari pada obat kimiawi sintetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pada dosis berapa terdapat efek samping perpanjangan waktu perdarahan. Waktu perdarahan atau bleeding time berhubungan erat dengan fungsi trombosit karena pemeriksaan waktu perdarahan merupakan suatu ukuran secara in vivo dari adhesi dan agregasi trombosit pada luka lokal pada pembuluh darah subendotel. Agregasi platelet merupakan perlekatan dari trombosit satu dengan yang lainnya dan pemeriksaan waktu perdarahan dapat mencerminkan hal tersebut. Agregasi platelet merupakan salah satu proses dari mekanisme terjadinya hipertensi. Peran platelet dalam hipertensi digambarkan dengan adanya agregasi platelet yang berlagsung lama sehingga dapat diamati efek Aged Garlic Extract sebagai antihipertensi dengan mengukur waktu perdarahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre Test - Post Test Control Group Design. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode simple random sampling. Penelitian dilakukan di Laboratorium Departemen Farmasi & Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 30 ekor mencit dengan jenis kelamin jantan. Sampel dikelompokkan menjadi 5(lima) kelompok yaitu kelompok K1 sebagai kontrol negatif, kelompok K2 sebagai kontrol positif, dan kelompok P1, P2 dan P3 sebagai kelompok perlakuan menggunakan Aged Garlic Extract dengan dosis yang berbeda. Sebelum diberi perlakuan, semua mencit iadaptasikan dahulu selama 7 hari kemudian dilakukan pengukuran waktu perdarahan (hari ke-0). Mencit dibaringkan di atas meja uji, kemudian untuk menentukan waktu perdarahan, mencit dimasukkan ke dalam holder. Ujung ekor mencit dibersihkan dengan alkohol 70% lalu ekor mencit dilukai dengan jarak 2 cm dari ujung ekor sepanjang 2 mm dengan lancet. Darah yang menetes diserap dengan menempelkan kertas saring. Diukur waktu dari darah pertama kali menetes sampai berhenti menetes pada kertas saring. Interval waktu dari tetes pertama hingga darah berhenti menetes adalah waktu perdarahan. Setelah itu mencit diberi waktu untuk proses penyembuhan selama 7 hari, kemudian mencit mendapat perlakuan sesuai dengan kelompoknya masingmasing. K1 diberi makan saja, K2 diberi Clopidogrel Bisulphate sebanyak 0,195 mg / 20 g BB sehari dan AGE pada P1 sebanyak 1 mg/ 20 g BB sehari, pada mencit P2 sebanyak 2 mg/20 g BB sehari,dan pada mencit P3 sebanyak 4 mg/20g BB sehari selama 2 minggu. Pada hari ke-21 dilakukan uji waktu perdarahan lagi pada hewan uji seperti prosedur yang telah disebutkan di atas. Pada penelitian ini Aged Garlic Extract yang diberikan pada mencit putih jantan tidak memberikan efek berupa perpanjangan waktu perdarahan setelah perlakuan dengan dosis yang berbeda. Sedangkan di beberapa literatur dikatakan bahwa AGE merupakan suatu suplemen yang mengandung SAC (S-allylcysteine) yang mana dapat menimbulkan efek antihipertensi dengan menghambat proses agregasi platelet. Penurunan waktu perdarahan pada kelompok mencit yang diberi perlakuan Aged Garlic Extract pada dosis yang berbeda dibandingkan dengan kontrol positif yang diberi perlakuan Clopidogrel dalam penelitian ini dapat terkait dengan adanya, AGE yang sifatnya non dose dependent dan AGE menyebabkan perpanjangan waktu perdarahan pada studi in vitro, lain halnya pada studi in vivo sehingga dalam penelitian ini AGE tidak menimbulkan efek perpanjangan waktu perdarahan.