Pengaruh Implementasi Rencana Aksi EU FLEGT-VPA Terhadap Tata Kelola Hutan Indonesia (2014-2016)
Skripsi ini menjelaskan tentang kaitan antara kebijakan Rencana Aksi EU FLEGT-VPA berdampak dalam ekonomi hijau Indonesia. Dengan jangka waktu 2014 hingga 2016, berlatar belakang pada upaya penyelesaian permasalahan dalam sektor perdagangan kayu global, melalui pembentukan dari kebijakan Rencana Aks...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/76242/1/ABSTRAK_Fis.HI.75%2018%20Sur%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/76242/1/FULLTEXT_Fis.HI.75%2018%20Sur%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/76242/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Skripsi ini menjelaskan tentang kaitan antara kebijakan Rencana Aksi EU FLEGT-VPA berdampak dalam ekonomi hijau Indonesia. Dengan jangka waktu 2014 hingga 2016, berlatar belakang pada upaya penyelesaian permasalahan dalam sektor perdagangan kayu global, melalui pembentukan dari kebijakan Rencana Aksi EU FLEGT-VPA. Penelitian ini memosisikan Rencana Aksi EU FLEGT-VPA sebagai rezim internasional yang bersaha untuk menyelesaikan permasalahan kehutanan dan mempromosikan perdagangan kayu legal. Selanjutnya, guna melihat peran yang dilakukan oleh EU FLEGT-VPA, peneliti menggunakan kerangka pemikiran rezim internasional, kebijakan lingkungan berkelanjutan dan ekonomi hijau yang dianalisis menggunakan metode kualitatif. Dari analisis data-data didapat bahwa, terdapat pengaruh dalam implementasi kebijakan Rencana Aksi EU FLEGT-VPA dalam tata kelola hutan Indonesia. Rencana Aksi EU FLEGT-VPA memberikan dampak pengelolaan hutan bagi Indonesia, meliputi peningkatan dalam beberapa aspek, diantaranya SVLK, lisensi FLEGT, perdagangan kayu, dan perubahan institusi serta tata kelola kehutanan dengan pelibatan aktif masyarakat sipil. Kemudian, juga mempromosikan Indonesia pada posisi strong sustainable development. Selain itu, Indonesia didorong dalam memenuhi adanya indikator pertumbuhan hijau. Melalui temuan tersebut, terdapat sebuah pemahaman terkait arti penting EU FLEGT-VPA sebagai rezim internasional dalam mempromosikan tata kelola hutan baik Indonesia. |
---|