ANCAMAN KEAMANAN AUSTRALIA PADA MASA PEMERINTAHAN JOHN HOWARD: 2001-2007

Penelitian ini membahas tentang kedatangan pencari suaka di Australia pada tanggal 26 Agustus 2001. Saat itu telah terjadi insiden kapal MV Tampa, sang kapten kapal, Arne Rinnan hendak membawa kapal MV Tampa mendarat di Pulau Christmas setelah diperintahkan otoritas Australia untuk menolong kapal as...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ALBERT ALFA SEPTA, 071012010
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/76248/1/ABSTRAK_Fis.HI.76%2018%20Sep%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/76248/2/FULLTEXT_Fis.HI.76%2018%20Sep%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/76248/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini membahas tentang kedatangan pencari suaka di Australia pada tanggal 26 Agustus 2001. Saat itu telah terjadi insiden kapal MV Tampa, sang kapten kapal, Arne Rinnan hendak membawa kapal MV Tampa mendarat di Pulau Christmas setelah diperintahkan otoritas Australia untuk menolong kapal asing yang diduga tenggelam. Namun pemerintah Australia justru tidak mengizinkan dan membiarkan kapal berbendera Norwegia tersebut terapung selama beberapa hari tanpa kejelasan nasib. Bahkan setelah peristiwa tersebut, pemerintah semakin gencar menerapkan kebijakan untuk mencegah para pencari suaka masuk dan menyatakan bahwa semuanya dilakukan untuk melindungi keamanan Australia. Tindakan tersebut menimbulkan banyak kritik dari dunia internasional, apalagi status Australia sebagai salah satu negara peratifikasi konvensi 1951 dan protokol 1967. Menarik untuk dikaji, bagaimana pemerintah Australia pada masa pemerintahan John Howard memandang pencari suaka sebagai ancaman bagi keamanan nasional. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka penulis menggunakan pemikiran Barry Buzan, Ole Waever, dan Jaap De Wilde. mengenai teori sekuritisasi serta pendekatan populisme yang dikembangkan oleh Noam Gidron Noam dan Bart Bonikowski untuk menjelaskan kaitannya dengan strategi politik John Howard menjelang pemilu Australia 2001. Peneliti menemukan bahwa tindakan pemerintah Australia terhadap pencari suaka adalah salah satu bukti bahwa kajian keamanan telah berkembang pasca Perang Dingin berakhir, isu - isu keamanan seperti teorisme, perdagangan manusia, pengungsi, dan pencari suaka telah diperhitungkan sebagai ancaman terhadap keamanan. Selain itu, sekuritisasi pencari suaka tidak dapat dilepaskan dari adanya kondisi tertentu sebagai faktor yang berpengaruh pada kebijakan luar negeri Australia. John Howard sebagai petahana ingin menciptakan momentum menuju pemilihan umum yang akan diadakan beberapa bulan setelah peristiwa MV Tampa.