Kemunculan Propa-Gangnam 2016 pasca Penghentian Propaganda tahun 2004 dalam Krisis Nuklir di Semenanjung Korea
Korea Selatan dan Korea Utara dipisahkan oleh Demilitarized Zone atau DMZ yang dibentuk sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata pada 27 Juli 1953 untuk mengakhiri Perang Korea. Adanya DMZ sebagai buffer zone tidak lantas meredakan ketegangan di Semenanjung Korea. Salah satu penyebabnya adala...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/76268/1/ABSTRAK_Fis.HI.81%2018%20Rah%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/76268/2/FULLTEXT_Fis.HI.81%2018%20Rah%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/76268/3/JURNAL_Fis.HI.81%2018%20Rah%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/76268/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
id |
id-langga.76268 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.762682018-12-07T08:09:06Z http://repository.unair.ac.id/76268/ Kemunculan Propa-Gangnam 2016 pasca Penghentian Propaganda tahun 2004 dalam Krisis Nuklir di Semenanjung Korea Anggia Rahmadini, 071411231070 H61-97 Policy sciences JZ International relations Korea Selatan dan Korea Utara dipisahkan oleh Demilitarized Zone atau DMZ yang dibentuk sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata pada 27 Juli 1953 untuk mengakhiri Perang Korea. Adanya DMZ sebagai buffer zone tidak lantas meredakan ketegangan di Semenanjung Korea. Salah satu penyebabnya adalah siaran propaganda yang dilakukan dengan pengeras suara di DMZ. Siaran propaganda telah dimulai sejak tahun 1953 dan sempat berhenti pada tahun 2004 atas kesepakatan Korea Selatan dan Korea Utara. Namun pada tahun 2015, Seoul memulai kembali siaran propaganda dan semakin intensif pada awal tahun 2016. Langkah ini disinyalir sebagai respon atas uji coba bom hidrogen yang dilakukan oleh Pyongyang. Kendati demikian, peneliti mencoba memperdalam penelitian mengenai faktor lain yang menyebabkan Korea Selatan memilih untuk mengaktifkan kembali pengeras suara propaganda setelah terhenti selama sebelas tahun lamanya. Penelitian ini mengkorelasikan dimulainya siaran propaganda dengan pemikiran tentang dilema respon, mitigasi rezim internasional, dan tahap konflik yang telah mencapai fase eskalasi. Hingga akhirnya, peneliti menemukan fakta bahwa Korea Selatan mengalami dilema respon dalam menghadapi provokasi Korea Utara. Terlebih, tidak ada rezim keamanan yang menjadi mitigator konflik di Semenanjung Korea hingga ketegangan telah mencapai tahap eskalasi. Kondisi ini yang mendorong Seoul memulai kembali siaran propaganda, atau dikenal sebagai Propa-Gangnam, sebagai upaya strategisnya melawan rezim Kim Jong-un. 2018 Thesis NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/76268/1/ABSTRAK_Fis.HI.81%2018%20Rah%20k.pdf text id http://repository.unair.ac.id/76268/2/FULLTEXT_Fis.HI.81%2018%20Rah%20k.pdf text id http://repository.unair.ac.id/76268/3/JURNAL_Fis.HI.81%2018%20Rah%20k.pdf Anggia Rahmadini, 071411231070 (2018) Kemunculan Propa-Gangnam 2016 pasca Penghentian Propaganda tahun 2004 dalam Krisis Nuklir di Semenanjung Korea. Skripsi thesis, Universitas Airlangga. http://lib.unair.ac.id |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
country |
Indonesia |
collection |
UNAIR Repository |
language |
Indonesian Indonesian Indonesian |
topic |
H61-97 Policy sciences JZ International relations |
spellingShingle |
H61-97 Policy sciences JZ International relations Anggia Rahmadini, 071411231070 Kemunculan Propa-Gangnam 2016 pasca Penghentian Propaganda tahun 2004 dalam Krisis Nuklir di Semenanjung Korea |
description |
Korea Selatan dan Korea Utara dipisahkan oleh Demilitarized Zone atau DMZ yang dibentuk sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata pada 27 Juli 1953 untuk mengakhiri Perang Korea. Adanya DMZ sebagai buffer zone tidak lantas meredakan ketegangan di Semenanjung Korea. Salah satu penyebabnya adalah siaran propaganda yang dilakukan dengan pengeras suara di DMZ. Siaran propaganda telah dimulai sejak tahun 1953 dan sempat berhenti pada tahun 2004 atas kesepakatan Korea Selatan dan Korea Utara. Namun pada tahun 2015, Seoul memulai kembali siaran propaganda dan semakin intensif pada awal tahun 2016. Langkah ini disinyalir sebagai respon atas uji coba bom hidrogen yang dilakukan oleh Pyongyang. Kendati demikian, peneliti mencoba memperdalam penelitian mengenai faktor lain yang menyebabkan Korea Selatan memilih untuk mengaktifkan kembali pengeras suara propaganda setelah terhenti selama sebelas tahun lamanya. Penelitian ini mengkorelasikan dimulainya siaran propaganda dengan pemikiran tentang dilema respon, mitigasi rezim internasional, dan tahap konflik yang telah mencapai fase eskalasi. Hingga akhirnya, peneliti menemukan fakta bahwa Korea Selatan mengalami dilema respon dalam menghadapi provokasi Korea Utara. Terlebih, tidak ada rezim keamanan yang menjadi mitigator konflik di Semenanjung Korea hingga ketegangan telah mencapai tahap eskalasi. Kondisi ini yang mendorong Seoul memulai kembali siaran propaganda, atau dikenal sebagai Propa-Gangnam, sebagai upaya strategisnya melawan rezim Kim Jong-un. |
format |
Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
author |
Anggia Rahmadini, 071411231070 |
author_facet |
Anggia Rahmadini, 071411231070 |
author_sort |
Anggia Rahmadini, 071411231070 |
title |
Kemunculan Propa-Gangnam 2016 pasca Penghentian Propaganda tahun 2004 dalam Krisis Nuklir di Semenanjung Korea |
title_short |
Kemunculan Propa-Gangnam 2016 pasca Penghentian Propaganda tahun 2004 dalam Krisis Nuklir di Semenanjung Korea |
title_full |
Kemunculan Propa-Gangnam 2016 pasca Penghentian Propaganda tahun 2004 dalam Krisis Nuklir di Semenanjung Korea |
title_fullStr |
Kemunculan Propa-Gangnam 2016 pasca Penghentian Propaganda tahun 2004 dalam Krisis Nuklir di Semenanjung Korea |
title_full_unstemmed |
Kemunculan Propa-Gangnam 2016 pasca Penghentian Propaganda tahun 2004 dalam Krisis Nuklir di Semenanjung Korea |
title_sort |
kemunculan propa-gangnam 2016 pasca penghentian propaganda tahun 2004 dalam krisis nuklir di semenanjung korea |
publishDate |
2018 |
url |
http://repository.unair.ac.id/76268/1/ABSTRAK_Fis.HI.81%2018%20Rah%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/76268/2/FULLTEXT_Fis.HI.81%2018%20Rah%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/76268/3/JURNAL_Fis.HI.81%2018%20Rah%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/76268/ http://lib.unair.ac.id |
_version_ |
1681150576152281088 |