PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI FAKTOR RISIKO INFEKSI DAERAH OPERASI DI RSU HAJI SURABAYA

Infeksi Daerah Operasi (IDO) merupakan penyebab infeksi HAIs yang paling sering terjadi(38%) dari semua pasien bedah yang terinfeksi. IDO merupakan salah satu komplikasi dari tindakan operasi dan meningkatkan morbiditas, mortalitas dan biaya perawatan yang disebabkan oleh lamanya masa perawatan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DWIONO MUDJIANTO, 101614553012
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/76328/1/TEP.%2027-18%20Mud%20p%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/76328/2/TEP.%2027-18%20Mud%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/76328/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Infeksi Daerah Operasi (IDO) merupakan penyebab infeksi HAIs yang paling sering terjadi(38%) dari semua pasien bedah yang terinfeksi. IDO merupakan salah satu komplikasi dari tindakan operasi dan meningkatkan morbiditas, mortalitas dan biaya perawatan yang disebabkan oleh lamanya masa perawatan dan adanya komplikasi lain.Bundle preventionuntuk identifikasi dan monitoring setiap kejadian HAIs mencakup data, informasi dan berkaitan erat dengan faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kejadian HAIs . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem informasi faktor risiko infeksi daerah operasi di RSU Haji Surabaya. Metode yang digunakan adalah rancangan penelitian action research dengan rancangan pengembangan sistem. Analisis sistem mendeskripsikan sistem pencatatan dan pelaporan yang sudah berjalan serta mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi pada sistem yang berjalan, pemodelan secara logic maupun fisik sebagai alternative pemecahan masalah, Uji coba dilakukan dengan tujuan memastikan bahwa komponen dalam sistem telah berfungsi dengan baik. Penelitian dilakukan di RSU Haji Surabaya selama Januari hingga Juli 2018. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data faktor risiko IDO dikumpulkan dari data rekam medis tanpa aturan untuk pengumpulan data dengan tercatat bukan sebagai kejadian IDO tetapi menjadi pelaporan rawat jalan dan inap. Pengolahan data faktor risiko IDO tidak ada di sistem informasi maupun di basis data. Informasi yang dihasilkan adalah terkait jumlah kejadian IDO yang ada di kunjungan rawat inap maupun jalan. Permasalahan pada sistem yang sedang berjalan adalah belum munculnya output berupa identifikasi pasien yang berisiko IDO dikarenakan kurang lengkapnya data pada kegiatan pencatatan dan pelaporan.Uji coba coba membutuhkan waktu dalam memahami berbagai fasilitas dalam prototipe khususnyakegiatan memasukkan data faktor risiko. Kesimpulan bahwa Sistem informasi yang dikembangkan menghasilkan data yakni data kejadian IDO, data usia, data jenis kelamin, dan data faktor risiko IDO (Pencukuran,antibiotik profilaksis,suhu tubuh dan gula darah). Uji coba yang dilakukan untuk memasukkan data cukup mudah dan bermanfaat.