PERBEDAAN DENSITAS ENERGI KONSUMSI ANTARA JAJANAN DENGAN BEKAL MAKANAN SERTA TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI ANAK SEKOLAH (Studi di SDN Pacar Kembang IV, Surabaya)
Jajanan sekolah diketahui memiliki densitas energi yang tinggi dan kandungan gizi yang tidak seimbang. Siswa yang tidak terbiasa membawa bekal makanan ke sekolah berpeluang besar dalam mengonsumsi makanan jajanan untuk mengatasi rasa lapar di waktu istirahat pagi. Selama ini, belum diketahui mana ya...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/76337/1/KKC%20KK%20FKM.GZ%2023%20-%2018%20Arm%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/76337/2/KKC%20KK%20FKM.GZ%2023%20-%2018%20Arm%20p-Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/76337/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Jajanan sekolah diketahui memiliki densitas energi yang tinggi dan kandungan gizi yang tidak seimbang. Siswa yang tidak terbiasa membawa bekal makanan ke sekolah berpeluang besar dalam mengonsumsi makanan jajanan untuk mengatasi rasa lapar di waktu istirahat pagi. Selama ini, belum diketahui mana yang lebih baik antara kualitas zat gizi jajanan yang dijual di sekolah dan bekal makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan densitas energi antara jajanan dan bekal makanan serta mengetahui tingkat konsumsi zat gizi pada anak sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 65 murid, diambil secara acak menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data meliputi karakteristik siswa, kebiasaan makan di sekolah, penimbangan berat badan, dan food recall 2x24 jam. Data dianalisis menggunakan Mann-Whitney test.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan densitas energi antara jajanan dan bekal makanan anak sekolah (p=0,000). Persentase responden yang tingkat konsumsi energi, karbohidrat, protein, lemak, kalsium, zat besi, dan seng belum terpenuhi secara berurutan yaitu 55,4%, 49,2%, 53,8%, 67,6%, 100%, 93,8%, dan 93,8%.
Kesimpulan dari penelitian ini ialah densitas energi jajanan berada pada kategori tinggi dan bekal makanan pada kategori sedang. Mayoritas responden masih mengalami risiko kekurangan konsumsi energi dan zat gizi. Sebaiknya perlu diberikan edukasi gizi pada siswa terkait kecukupan zat gizi anak sekolah dan cara memilih jajanan yang benar. Pihak sekolah juga diharapkan dapat mempertahankan kebijakan terkait bekal makanan yang sudah ada. |
---|