BENTUK-BENTUK PPROKEM PECANDU NARKOBA: KAJIAN SEMANTIK

Bentuk-bentuk prokem pecandu narkoba di Surabaya cenderung banyak menggunakan prokem yang sengaja diciptakan untuk merahasiakan arti maknanya dalam bertransaksi maupun bersosialisasi yang sampai saat ini statusnya tidak legal. Penelitian ini menggunakan teori semantik berdasarkan makna denotatif...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RIZKA MAULIDIYAH, 121411133015
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Online Access:http://repository.unair.ac.id/76378/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/76378/2/FULLTEXT%20FS%20BI%2081%2018%20Mau%20b.pdf
http://repository.unair.ac.id/76378/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Bentuk-bentuk prokem pecandu narkoba di Surabaya cenderung banyak menggunakan prokem yang sengaja diciptakan untuk merahasiakan arti maknanya dalam bertransaksi maupun bersosialisasi yang sampai saat ini statusnya tidak legal. Penelitian ini menggunakan teori semantik berdasarkan makna denotatif dan konotatif, makna konseptual dan asosiatif serta teori prokem berdasarkan morfologis prokem. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriptif kualitatif dengan teknik simak, libat cakap, dan teknik rekam. Kemudian dilengkapi dengan data korpus dari pemberkasan yang diberikan oleh petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur berupa bentuk-bentuk kosakata penggunaan prokem dalam berkomunikasi maupun bertransaksi. Hasil analisis penelitian ini memperoleh (1) bentuk-bentuk pengunaan prokem pecandu narkoba berdasarkan kata-kata baru yang tidak diketahui asal katanya, kata-kata jadian, dan kata-kata biasa yang diberikan arti baru. (2) proses-proses pembentukan prokem pecandu narkoba melalui pembentukan secara morfologis dengan afiksasi, proses penukaran silabel tertentu dan pembalikan urutan fonem tertentu, proses pemendekan kata atau pembentukan akronim, pola pemaknaan asosiasi berdasarkan alat dan kegiatan, sifat, bentuk, warna, dan angka atau jumlah, serta ditemukan pula persamaan kata (sinonim).