PENGARUH RESISTANCE EXERCISE TERHADAP PERBAIKAN NEUROPATI DIABETIKUM, ANKLE BRACHIAL INDEX DAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

Pendahuluan: DM menyebabkan komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler. Salah satu upaya untuk memperbaiki komplikasi DM tersebut adalah dengan melakukan exercise (latihan). Exercise merupakan salah satu modalitas terapi dalam penatalaksanaan DM tipe 2 yang direkomendasikan American Diabetes Associa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rizky Meuthia Pratiwi, NIM. 131614153083
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/77521/1/TKP%2043_18%20Pra%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/77521/2/TKP%2043_18%20Pra%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/77521/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Pendahuluan: DM menyebabkan komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler. Salah satu upaya untuk memperbaiki komplikasi DM tersebut adalah dengan melakukan exercise (latihan). Exercise merupakan salah satu modalitas terapi dalam penatalaksanaan DM tipe 2 yang direkomendasikan American Diabetes Association (ADA) dan Perkumpulan Endrokrinologi Indonesia (PERKENI) yaitu resistance exercise. Metode: Design penelitian yaitu quasy eksperiment dengan pretest – postest with control group design. Populasi penelitian adalah seluruh pasien DM di poli penyakit dalam RS Brawijaya Surabaya.Sampel 60 orang dengan teknik pengambilan sampel non probability sampling jenis purposive sampling. Uji Statitistik yaitu wilcoxon sign rank test, mann whitney dan general linear model. Hasil dan Analisis: Hasil penelitian dengan uji mann whitney menunjukkan bahwa resistance exercise memiliki pengaruh terhadap neuropati diabetikum (p=<0,05) yaitu respon sensorik dengan keluhan neuropati p value 0,001 dan sensasi proteksi kaki p value 0,001, respon otonom p value 0,040 dan ankle brachial index p value 0,001 Ankle Brachial Index memiliki rerata penurunan pada kelompok perlakuan yaitu pretest 0,84 (obstruksi ringan) kemudian meningkat saat postest menjadi 1 (normal) sedangkan pada kelompok kontrol, pretest 0,87 (obstruksi ringan) kemudian meningkat menjadi 0,93 (normal). Respon motorik LGS dorsifleksi p value 0,001 dan plantar p value 0,001 sedangkan resistance exercise tidak memiliki pengaruh untuk respon motorik inversi dengan p value 0,781, eversi p value 0,800, deformitas kaki p value 1,000. Uji general linier model hasil kadar gula darah post test pada kelompok perlakuan lebih banyak penurunan yaitu 83 point daripada kelompok kontrol yaitu 74 point. Diskusi dan Kesimpulan:Pasien DM dengan neuropati diabetikum sangat rentan terjadi resiko ulkus kaki diabetes sehingga latihan fisik resistance exercise dapat menjadi salah satu alternatif yang tepat untuk memperbaiki neuropati diabetikum, sirkulasi darah kaki dengan kriteria skor ABI meningkat dan dapat membantu mengkontrol kadar glukosa darah. Resistance exercise aman dan nyaman digunakan serta dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien.