KORELASI ANTARA PENURUNAN AKTIVITAS KOLINESTERASE SERUM DENGAN PENURUNAN FAAL PARU SEBELUM DAN SESUDAH MENYEMPROT PESTISIDA PADA PETANI TANAMAN HOLTIKULTURA DI KENAGARIAN PADANG LUA KABUPATEN AGAM

Petani merupakan kelompok pekerja terbesar di Indonesia, untuk meningkatkan produksi pertanian dan penanggulangan masalah pengadaan pangan maka diterapkannya berbagai teknologi, salah satunya adalah penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan prosedur mengakibatkan ganggu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FAJRINA HIDAYATI, 101614353017
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/77620/1/TKL.%2017-18%20Hid%20k%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/77620/2/TKL.%2017-18%20Hid%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/77620/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Petani merupakan kelompok pekerja terbesar di Indonesia, untuk meningkatkan produksi pertanian dan penanggulangan masalah pengadaan pangan maka diterapkannya berbagai teknologi, salah satunya adalah penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan prosedur mengakibatkan gangguan kesehatan pada petani. Pestisida golongan organofosfat dan karbamat yang terinhalasi ke dalam saluran nafas dapat mengiritasi secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kadar asetilkolinesterase dan penurunan fungsi paru. Pemeriksaan aktivitias kolinesterase pada tubuh petani menjadi salah satu indikator keracunan pestisida pada petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pestisida organofosfat dan karbamat serta hubungannya dengan penurunan aktivitas cholinesterase dengan penurunan fungsi paru sebelum dan sesudah penyemprotan pestisida pada petani hortikultura. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik. Data dikumpulkan dengan tes laboratorium, observasi dan wawancara. Sampel terdiri dari 17 orang. Pemilihan sampel dilakukan dengan sampling acak sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penurunan aktivitas kolinesterase setelah penyemprotan pestisida (uji t sampel berpasangan p < 0,01) dan variabel bebas yang berpengaruh terhadap aktivitas kolinesterase adalah pemakaian dosis pestisida dan posisi saat penyemprotan (analisis regresi linear ganda, p<0,05). Penurunan faal paru pada parameter %FEV1 dipengaruhi oleh lama paparan pestisida, frekuensi penyemprotan, kebiasaan merokok, masa kerja dan posisi tubuh saat penyemprotan analisis regresi linear ganda, p<0,05). Disimpulkan bahwa terjadi penurunan aktivitas kolinesterase serum setelah penyemprotan pestisida dipengaruhi oleh pemakaian dosis pestisida dan posisi saat penyemprotan dan penurunan faal paru dipengaruhi oleh lama paparan pestisida, frekuensi penyemprotan, kebiasaan merokok, masa kerja dan posisi tubuh saat penyemprotan. Diharapkan ada pelatihan, saran, dan bimbingan untuk menerapkan pestisida yang baik dan benar bersama dengan pemeriksaan kesehatan petani.